"Hasilnya, 31 pasien yang meminum ekstrak propolis menunjukkan pemulihan lebih cepat pada hari ke-3 dan secara statistik lebih signifikan pada hari ke-6 dan ke-7, khususnya pada jumlah trombosit. Mereka yang meminum ekstrak propolis memiliki masa rawat inap lebih singkat di rumah sakit daripada yang berada di kelompok plasebo,” jelas Soroy.
Secara umum, pasien yang menerima ekstrak propolis memang menjalani rawat inap sekitar satu sampai dua hari lebih singkat.
"Berbeda sehari dengan yang kelompok plasebo, tapi secara statistik itu bermakna," katanya.
Ditegaskan oleh Djoko Wibisono, ekstrak propolis digunakan sebagai terapi tambahan, bukan obat.
"Yang utama tetap monitoring, terutama monitoring cairan pasien. Di sini kami akan menggunakan ekstrak propolis sebagai terapi tambahan, tapi tetap dengan persetujuan pasien," katanya.(*)
Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi Menular Langganan Orang Indonesia, Semuanya Berisiko Tinggi
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Redcrossblood.org,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar