GridHEALTH.id - Seiring bertambahnya usia, bayi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mungkin akan mencoba meraih atau memasukkan tangan ke dalam mulut.
Berdasarkan teori perkembangan psikologi oleh Sigmund Freud, kebiasaan memasukkan tangan ini disebut dengan fase oral. Fase tersebut terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun.
Baca Juga: Sedang Hamil Anak Perempuan? Ketahui Infeksi Tindik Telinga Bayi Baru Lahir
Dalam fase ini, organ anak yang paling peka adalah mulut sehingga semua pemuasaan kebutuhan pokok anak seperti makan dan minum langsung dari mulutnya.
Hal inilah yang lantas membuat anak senang memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya karena dengan begitu dia bisa mendapatkan rasa aman dan kenyamanan.
Namun tahukah, kebiasan memasukkan tangan ke dalam mulut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada bayi. Misalnya penyakit infeksi Shigella.
Dilansir dari Mayo Clinic, infeksi Shigella disebut juga dengan shigellosis yang diakibatkan adanya bakteri Shigella.
Umumnya, bayi atau anak-anak akan mengalami diare jika terkena penyakit infeksi ini, hal ini karena bakteri Shigella melepaskan racun yang dapat mengiritasi usus.
Biasanya, ketika anak hanya mengalami infeksi Shigella, feses atau tinja tampak bercampur darah atau lendir.
Infeksi Shigella akan menghilang dalam beberapa hari, namun, pada kondisi yang cukup parah dapat mengeluarkan gejala selama berhari-hari.
Untuk itu, ada beberapa cara mencegah bayi terserang bakteri ini.
Melansir laman Nakita.ID, Psikolog Retno Utari, M.Psi pun memberikan 5 tips pencegahan untuk kebiasaan bayi memasukkan tangan ke dalam mulut.
1. Jangan tarik paksa tangan anak
Saat mereka sedang memasukkan tangan ke dalam mulut untuk sekadar ngemut jempol atau jari, jangan sesekali menarik tangannya secara paksa.
Hal ini sama saja seperti mengintimidasi anak dan membuat kepercayaan anak pada orangtua berkurang.
Dengan melakukan hal ini, orangtua justru dianggap sebagai stressor bagi anak.
Baca Juga: Ingin Gigi Tetap Sehat dan Terawat? Lakukan 5 Tips Mudah Ini di Rumah
2. Alihkan perhatian
Sebaiknya ketika anak mulai ngemut jempol atau jari, tarik perlahan dan sibukkan tangan atau alihkan perhatian dengan memberikan kegiatan.
Misalnya seperti mengajaknya tos, tepuk tangan, bermain, atau memberinya biskuit keci.
Intinya, buat anak sibuk dengan tangan sehingga lupa pada kebiasaan memasukkan tangan ke dalam mulut.
3. Apresiasi anak
Jangan fokus pada kebiasaan anak memasukkan tangan ke dalam mulut, tetapi fokuslah saat ia sedang tidak melakukan kegiatan itu.
Sebab apresiasi memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan hadiah.
4. Beri pengertian
Ketika anak memasuki usia yang lebih besar, mulai beri pengertian pada anak terkait kebiasaannya memasukan tangannya ke dalam mulut terkait norma kesopanan.
Mulai pula terapkan kebiasaan hidup bersih dan beri contoh sosok idola anak yang keren dan tidak memasukan tangannya ke dalam mulut untuk sekedar ngemut jempol atau jari.
5. Ajarkan emosi
Bila anak terlihat kaget atau sedih dan mulai melakukan kebiasaan ini lagi, orangtua dapat mendekati anak secara perlahan dan memeluknya.
Izinkan anak menangis dan yakinkan anak bahwa orangtua ada di dekatnya.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Kembali Gelar Salat Jumat, Ini Aturannya yang Wajib Ditaati
Setelah itu, ajarkan anak untuk menamai dan mengutarakan emosi yang ia rasakan.
Itulah beberapa cara menghilangkan kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada bayi. (*)
Baca Juga: Peneliti Menemukan Peningkatan Risiko Infeksi Bakteri Jika Makanan Terkena Cahaya
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,Nakita.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar