Penyandang diabetes harus melakukan 150 menit atau lebih aktivitas aerobik intensitas sedang hingga kuat (juga dikenal sebagai kardio) per minggu dengan tidak lebih dari dua hari berturut-turut tanpa aktivitas. Contoh umum dari latihan aerobik adalah jalan cepat, jogging, lari, berenang dan bersepeda.
Penyandang diabetes juga harus melakukan latihan ketahanan 2-3 sesi/minggu pada hari-hari yang tidak berurutan.
Latihan resistensi juga disebut latihan anaerobik atau latihan kekuatan. Ini adalah aktivitas intensitas tinggi yang berlangsung singkat.
Contoh latihan kekuatan antara lain angkat beban, push up, lompat tali. Ini menguntungkan karena membangun lebih banyak otot, yang berarti kita akan membakar lebih banyak kalori saat istirahat.
Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa meningkatkan massa otot dapat mengurangi resistensi insulin.
Peregangan di bagian penting lain dari program latihan tetapi ingat bahwa seseorang harus meregangkan perlahan dan lancar.
Baca Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan
Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Asupan Garam Untuk Hindari Tekanan Darah Tinggi
Semua orang dewasa, dan terutama mereka yang menyandang diabetes tipe 2 harus mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidak bergerak dengan berdiri sebentar, berjalan atau melakukan aktivitas fisik ringan lainnya.
Source | : | fridaymagazine.ae,American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar