GridHEALTH.id - Diabetes adalah penyakit metabolisme yang mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan glukosa, atau gula.
Sekitar 26 juta orang Amerika adalah penyandang diabetes, dan kira-kira satu dari setiap empat orang dewasa di atas usia 60 memiliki penyakit ini.
Salah satu efek samping diabetes adalah dapat melemahkan pembuluh darah dalam tubuh, termasuk mata.
Dikutip dari Your Sight Matters, Ada beberapa kondisi mata yang berhubungan dengan diabetes, jadi sebaiknya kita mengenalnya agar dapat melindungi penglihatan kita;
1. Retinopati diabetik
Diabetes jangka panjang dapat merusak retina mata dan menyebabkan kondisi yang disebut retinopati diabetik. Ada dua jenis:
- Retinopati diabetik nonproliferatif. Ini adalah tahap awal penyakit, di mana pembuluh darah yang melemah di retina mulai bocor. Saat cairan menumpuk di retina, itu menyebabkan penglihatan kabur.
Baca Juga: Perawatan Mata Diabetes Untuk Menghindari Komplikasi Berujung Kebutaan
Baca Juga: Risiko Obesitas Pada Masa Remaja Dimulai di Usia Dini, Studi
- Retinopati diabetik proliferatif. Adalah tahap akhir dari penyakit di mana pembuluh darah di retina menutup, dan pembuluh darah abnormal tumbuh di tempatnya. Hal ini dapat menyebabkan retina dan kehilangan penglihatan.
2. Katarak
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata, suatu kondisi yang mempengaruhi satu dari enam orang Amerika di atas usia 40 tahun.
Meskipun siapa pun dapat mengembangkan katarak, penderita diabetes cenderung mengalami kerusakan lensa yang lebih cepat.
Katarak dapat dihilangkan dengan pembedahan dan lensa lama dapat diganti dengan lensa intraokular (IOL) yang disesuaikan.
3. Glaukoma
Glaukoma tidak disebabkan oleh diabetes, tetapi persentase yang signifikan dari penyandang diabetes mengembangkan glaukoma.
Glaukoma adalah keluarga penyakit yang merusak saraf optik, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan gambar visual ke otak.
Peningkatan tekanan mata menciptakan stres pada saraf optik, dan ini dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan permanen.
Baca Juga: Asal Usul Covid-19 Masih Belum Pasti, Badan Intelijen AS Menyimpulkan
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Penyintas Covid-19 Lebih Kebal Daripada yang Divaksin
Para peneliti masih mencari jawaban untuk hubungan diabetes-glaukoma, tetapi statistik menunjukkan bahwa penyandang diabetes dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan glaukoma sebagai non-diabetes.
Pada beberapa pasien diabetes, pembuluh darah baru tumbuh di iris dan menghalangi aliran cairan mata bagian dalam, yang meningkatkan tekanan mata dan memberi tekanan pada saraf optik. Kondisi ini disebut glaukoma neovaskular.
Jika menyandang diabetes, sangat penting bagi kita untuk menjalani pemeriksaan mata komprehensif tahunan sehingga ahli perawatan mata dapat memantau kesehatan retina dan saraf optik dan mengukur tekanan mata bagian dalam.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Payudara Agar Terhindar dari Kanker
Baca Juga: 7 Jenis Protein Pengganti Daging Sapi, Sama Manfaat dan Menyehatkan
Meskipun katarak dapat diobati, baik retinopati diabetik maupun glaukoma dapat berkembang secara perlahan dan tanpa rasa sakit dan dapat menyebabkan kerusakan mata permanen. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Your Sight Matters |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar