GridHEALTH.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengungkap strategi dalam menurunakan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Strategi tersebut diungkap Anies dalam Konferensi Berlin Questions di saluran radio The Urbanist yang tayangannya diunggah ulang kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (30/8/2021).
Dalam kegiatan itu, hadir sejumlah kepala daerah dari beberapa negara.
Misalnya Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dan Wakil Wali Kota Warsawa Michal Olszweski.
Kepada mereka, Anies bercerita setiap delapan hari kasus aktif di Jakarta pada saat itu berlipat ganda, sehingga pemerintah merasa khawatir.
Pertumbuhan kasus yang eksponensial ini sebagai dampak dari penyebaran varian Delta.
“Kami mencapai puncaknya pada bulan 16 Juli sebanyak 113.137 kasus aktif, akan tetapi sekarang kami memiliki kurang dari 8.000 kasus aktif,” ujarnya.
Anies lalu membeberkan kebijakan strategis yang mampu menurunkan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Pertama, pemerintah melakukan pembatasan mobilitas warganya, melalui pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kebijakan itu mengatur, hanya warga yang bekerja di sektor kritis dan esensial saja yang boleh keluar rumah untuk bekerja di kantor atau tempat kerjanya.
Kedua, pemerintah menggencarkan pengetesan dan pelacakan serta upaya isolasi bagi orang yang terpapar.
Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang mensyaratkan, pengetesan PCR dilakukan minimal 1.000 orang per 1 juta populasi.
Saat itu pengetesan pemerintah daerah mencapai lebih dari 20 kali lipat dari syarat WHO.
Baca Juga: Peringatan dari CDC; yang Sudah Disuntik Vaksin Masih Bisa Tularkan Covid-19 Pada Oranglain
“Kemudian aspek pelacakan dilakukan setelah kami menemukan seseorang yang positif. Kami mencari individu yang berinteraksi dengan orang yang ditemukan positif tersebut, lalu diisolasi untuk karantina,” jelas Anies.
“Kami juga menyiapkan fasilitas karantina, makanan, obat-obatan dan pemeriksaan kesehatran rutin dari tim medis kami,” tambah Anies.
Dengan upaya itu semua, kini kasus aktif di Jakarta semakin landai dan perekonomian mulai menggeliat dengan pergerakannya mencapai 10,9 % (year on year).
Pada lonjakan kasus sebelumnya, Anies merasa sedih karena begitu banyak warga sakit dan gugur karena Covid-19, namun dengan kerjakeras bersama semua pihak kasus dapat dikendalikan.
“Sekarang rasanya adalah kami ingin bangkit (dari situasi sebelumnya), dan orang-orang ingin sekali dapat kembali bekerja, dapat kembali mengunjungi taman. Jadi sekarang semangat ada di sana,” ujar Anies.
Sementara itu, dalam beberapa waktu teraakhir dikatahui bahwa jumlah kasus Covid-19 baru di Jakarta terus mengalami penurunan secara konsisten.
Laman corona.jakarta.go.id, pada Senin (30/8/2021) mencatat jumlah kasus pasien positif Covid-19 sebanyak 341 orang
Sementara jumlah pasien corona di Jakarta yang sembuh pada hari Senin (30/8/2021) mencapai 834 orang.
Jumlah pasien corona di Jakarta yang sembuh pada hari ini meningkat dibandingkan dengan Minggu (29/8) ini mencapai 706.
Jika dibandingkan dengan kasus dua hari terakhir, tingkat kesembuhan pasien corona di Jakarta juga merupakan yang tertinggi.
dimana jumlah pasien corona di Jakarta yang sembuh pada mencapai 834 orang.
Jumlah pasien corona di Jakarta yang sembuh tersebut meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya, Minggu (29/8/2021) ini mencapai 706.
Sementara juga kematian pasien corona di Jakarta juga sudah cukup rendah yakni sebanyak 5 orang pada Senin (30/8/2021).(*)
Baca Juga: Anies Baswedan Beri Kabar Gembira: Tempat Ibadah Buka 50 Persen, Maksimal 50 Orang
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | corona.jakarta.go.id,Warta Kota |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar