GridHEALTH.id – Beberapa tahun lalu sempat heboh adanya garam palsu, mengandung kaca juga tawas.
Kaca ataupun serbuknya tentu bukan barang yang dibolehkan masuk ke dalam tubuh. Jika sampai masuk ke dalam tubuh, kaca bisa membahayakan kesehatan.
Sedangkan tawas adalah, salah satu bahan kimia kalium aluminium sulfat yang telah terhidrasi.
Tawas sering kali ditemui dalam bentuk kristal berwarna putih. Namun tidak jarang pula, tawas yang sering dijual berbentuk bubuk halus.
Selain tawas yang terbuat dari bahan kalium atau potasium, terdapat berbagai jenis bahan kimia lain yang digunakan dalam pembuatan tawas.
Masing-masing jenis tawas ini mempunyai karakteristik dan penggunaan yang berbeda-beda.
Dengan begitu penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan secara bijak.
Baca Juga: Gejala Retinopati Diabetik, Ketika Pembuluh Darah Retina Mata Penyandang Diabetes Tersumbat
Lebih jelasnya berikut bahan pembuat tawas, dilansir dari ThoughtCo (11/7/2019) pada artikel 'What Is Alum and How Is It Used?':
* Potasium tawas
Ini adalah jenis tawas yang terbuat dari kalium aluminium sulfat.
Jenis tawas ini biasanya sering digunakan sebagai bahan dapur untuk mengawetkan makanan atau juga sering ditambahkan dalam baking powder.
Selain itu, jenis tawas ini juga digunakan dalam pemurnian air.
* Soda tawas
Ini adalah salah satu jenis tawas yang sering digunakan dalam baking powder dan sebagai acidulant atau mengasamkan makanan.
* Amonium tawas
Sama seperti jenis kalium dan soda tawas, amonium tawas juga sering digunakan dalam perataan atau penyamaan warna, pewarnaan tekstil, pembuatan tekstil bahan api, pembuatan semen porselen dan lem sayuran, pemurnian air, dan produk deodoran.
Baca Juga: Penyebab Paling Sering Berbagai Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui
* Chrome tawas
Ini adalah jenis tawas yang memiliki senyawa ungu tua, biasanya ditambahkan untuk membuat kristal lavender yang berwarna ungu.
* Tawas selenat
Ini adalah jenis tawas yang mengandung senyawa selenium.
Selenium merupakan bahan oksidator kuat, sehingga dapat digunakan sebagai antiseptik, di antara kegunaan lainnya.
* Aluminium sulfat
Senyawa ini juga dikenal sebagai tawas pembuat kertas. Namun, secara teknis ini bukan tawas.
Perlu diketahui. bahwa segala bentuk tawas dapat berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit dan selaput lendir.
Baca Juga: Penyebab Kelahiran Prematur, Bisa Karena Ibu Hamil Gunakan Kosmetik Mengandung Paraben?
Bukan hanya itu, bahan kima tawas juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru.
Dengan begitu, konsumsi garam atau tawas secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan.
Biasanya menelan tawas akan membuat muntah, tetapi jika bisa menahannya, tawas dapat mengganggu keseimbangan ionik dalam aliran darah, seperti halnya overdosis pada elektrolit lainnya.
Dalam jangka panjang, tawas juga dapat menyebabkan paparan yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, plak oral, hingga penyakit Alzheimer. Namun hal ini masih perlu didukung oleh hasil penelitian lebih lanjut.
Deteksi Garam
Baca Juga: 7 Makanan Ajaib Ini Mencegah Pikun, Peningkat Daya Ingat Otak
Kembali kepada garam yang mengandung kaca dan tawas, menurut Jakfar Sodikin, Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), tekstur yang lebih keras bukan berarti garam tersebut mengandung kaca.
"Begini cara mengecek apakah ini benar garam atau kaca," ucap Jakfar dilansir dari TribunJatim (31/7/2017).
Masih menurut Jakfar, satu hal yangharus masyarakat ketahui prihal garam, garam memiliki kandungan air di dalamnya, sehingga akan menempel dan terasa sedikit lengket di tangan.
"Baik garam lokal atau impor, garam tetap akan lengket di tangan," lanjutnya.
Jika dipantulkan ke cahaya atau matahari, garam tidak memantul seperti kaca.
Baca Juga: 6 Obat Flu dari Bahan Alami Rumahan, Salah Satunya dengan Air Garam
Jakfar juga menambahkan, garam tidak larut dalam air jika tidak diaduk.
Prihal isu garam palsu, "Katanya garam palsu kalau di air nggak larut. Nah kalau cuma dituang aja, ya memang nggak larut. Harus diaduk dulu pasti larut," terang Jakfar.
Ia juga menjelaskan, semakin putih warna garam, artinya kandungan NaCl-nya semakin tinggi. Jadi bukan karena dicampur tawas.
"Bukan karena pemutih, tapi karena kandungan garamnya semakin tinggi dan semakin baik berarti," tuturnya.(*)
Baca Juga: Jahe Geprek Membuat Tidur Jadi Nyenyak, Resep dari Dokter Zaidul Akbar
Source | : | ThoughtCo - tawas,TribunJatim - Garam |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar