Misalnya, minyak bulus mengandung vitamin A, tapi seringnya vitamin ini akan menguap dan hilang saat minyak disaring dengan arang atau kaolin untuk menjernihkan warnanya.
Sampai saat ini kebanyakan ahli kimia dan kosmetik sepakat bahwa tidak ada cukup bukti ilmiah yang mampu mendukung kehebohan klaim manfaat minyak bulus.
Penting juga diingat, minyak bulus ini bisa saja menimbulkan reaksi alergi.
Efektivitas manfaat minyak bulus belum pernah diuji secara klinis pada manusia, oleh karena itu hanya sedikit yang diketahui tentang kemungkinan reaksi alerginya.
Tanda-tanda reaksi alergi yang serius termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan wajah dan tenggorokan, gatal-gatal dan ruam kulit.
Jika mengalaminya setelah menggunakan minyak bulus, cari bantuan medis segera.
Baca Juga: Gejala Retinopati Diabetik, Ketika Pembuluh Darah Retina Mata Penyandang Diabetes Tersumbat
Hal senada diutarakan oleh Dr dr Kanadi Sumapraja SpOG-KFER MSc, "Sampai sekarang tidak ada evidence-based (bukti ilmiah) pijat dan oles minyak itu bikin besar payudara."
Namun, diakui Kanadi melansir Kompas.com (19/06/2020), pemijatan pada payudara memang akan membuat payudara tampak lebih besar sesaat.
Hal itu dikarenakan, pada saat pemijatan di sekitar payudara tersebut akan menstimulus atau merangsang syaraf yang ada menjadi lebih kencang.
Dengan pemijatan tersebut, membuat organ payudara ini tampak seperti lebih besar daripada sebelumnya.
Adapun, mengenai minyak bulus yang disebut membantu dalam pembesaran payudara itu tidak ada kaitannya.
"Pakai pil atau apa untuk memperbesar, itu sebenarnya juga pengaruh sugesti," kata dia.
Minyak bulus hanya menjadi untuk membuat permukaan licin, sehingga membantu saat pemijatan.
Ingat, estrogen sangat berperan penting dalam pertumbuhan payudara seorang perempuan, bukan karena minyak bulus.(*)
Baca Juga: Apakah Vaksin Covid-19 Mempengaruhi Kehamilan, Ini Jawaban Dokter
Source | : | hellosehat,bobo,Tribunjogja.com,sehatQ |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar