GridHEALTH.id - Hari ini Indonesia dihebohkan dengan ditemukannya bulus raksasa di Klaten.
Bulus yang ditemukan menjadi heboh karena ukurannya yang besar, serta di temukan di dekat trowongan kuno yang beberapa hari lalau bari ditemukan warga.
Untuk diketahui, bulus di Indonesia dikaitkan dengan kejantanan pria dan membuat seksi perempuan.
Karena dipercaya bisa membesarkan penis juga membesarkan ukuran payudara.
Baca Juga: Dua Langkah Sederhana menuju Diet yang Lebih Sehat, Mudah Diterapkan!
Bulus itu sendiri adalah labi-labi yang hidup di air tawar. Di seperti kura-kura. Hanya saja tempurung bulus lunak dari tulang rawan.
Bulus pun sepintas seperti penyu. Sebab kaki bulus berbentuk sirip.
Habitat bulus tinggal di air, di dasar sungai yang berlumpur.
Satu hal yang membedakan dengan kura-kura, bulus tidak bisa memasukkan kepalanya ke dalam tempurung.
Makanan bulus adalah ikan-ikan kecil dan cacing. Karenanya bulus termasuk hewan karnivora.
Bulus dalam bahasa Inggris, bulus disebut "softshell turtle".
Bulu hewan yang boleh dan bisa dikonsumsi.
Kandungan nutrisi dalam tiap satu porsi sajian daging bulus:
Baca Juga: Dokter Menolak Merawat Pasien Covid-19 yang Belum Divaksinasi
* Kalori: 220
* Lemak: 9 gram
* Kolesterol: 82 mg
* Kalsium: 20% AKG
Daging bulus pun terdapat A, B1, B2, dan B6. Mineral seperti fosfor dan zinc juga terkandung dalam daging bulus.
Dari kandungan nutrisinya, beberapa manfaat mengonsumsi daging bulus, dikutip dari sehatq. (29/5/2021) pada artikel yang ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri, di antaranya:
Menambah stamina
Daging bulus diyakini dapat menambah energi atau stamina karena kandungan vitamin B di dalamnya.
Adanya vitamin B ini membantu memproses makanan menjadi sumber energi.
Itu sebabnya, daging bulus menjadi pilihan bagi orang yang harus melakukan aktivitas fisik cukup berat.
Baca Juga: Kulit Sehat dan Bebas Jerawat Jika Konsumsi 5 Vitamin Alami Ini
Obat alternatif
Di Tiongkok, manfaat bulus juga digunakan sebagai obat alternatif. Bahkan, hal ini telah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Salah satu yang paling populer adalah manfaat bulus yang dapat menyehatkan ginjal.
Tak hanya itu, sup daging bulus juga kerap direkomendasikan bagi perempuan yang menginjak fase menopause, karena membantu mendinginkan tubuh.
Meski demikian, belum ada penelitian ilmiah yang mendukung manfaat bulus sebagai obat alternatif.
Artinya, jika ada yang ingin mengonsumsi daging bulus demi mendapatkan manfaat di atas, tetap hati-hati dan konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: Fakta Tentang Demam Kuning, Ini Gejala yang Harus Diketahui Awam
Menyehatkan kulit
Di Jepang, daging bulus biasa dikonsumsi dalam bentuk sup dengan sebutan “suppon”.
Kulit bulus masuk dalam olahan sup ini karena bentuknya yang tebal, empuk, dan kaya kolagen.
Dari situlah banyak perempuan meyakini bahwa manfaat bulus juga membuat kulit lebih cerah dan elastis.
Bahkan ada anggpan manfaat bulus ketika dikonsumsi bisa menambah kejantanan pria.
Meski demikian, sama seperti klaim tentang manfaat bulus sebagai pengobatan tradisional, hal ini masih belum didukung penelitian ilmiah.
Bulus di Indoensia
Tak hanya di negara-negara Asia seperti Jepang saja, konsumsi daging bulus juga banyak dilakukan di Indonesia.
Apalagi, penyebaran kelompok kura-kura jenis bulus ini cukup luas di dunia.
Baca Juga: Minum Kopi Memang Banyak Manfaatnya Bila Tidak Lakukan 3 Kesalahan Ini
Sama seperti daging biawak, ada saja orang yang gemar mengonsumsi kuliner tak biasa seperti daging bulus.Utamanya di daerah-daerah sekitar Kalimantan.
Biasanya, daging bulus dijual di rumah makan atau pedagang kaki lima.Konsumennya kebanyakan warga Tionghoa.
Selain daging bulus, minyak bulus juga banyak dipercaya bermanfaat untuk membesarkan payudara dan penis.
Namun lagi-lagi, belum ada satupun bukti ilmiah yang membenarkan hal ini.
Apabila tertarik untuk mengonsumsi daging bulus, pastikan sudah diolah dengan benar-benar bersih.
Selain daging, melansir HelloSehat (11/12/2020), bulus juga banyak diolah untuk dimanfaatkan dengan cara lain, seperti
Minyak bulus
Minyak bulus adalah konsentrat minyak yang berasal dari bulus.
Di Indonesia, minyak bulus didapatkan melauli proses pengolahan tradisional, yaitu dengan memanaskan lemak dan bagian tubuh lainnya di bawah terik matahari sehingga menghasilkan minyak. M
inyak bulus umumnya dijual dalam bentuk botolan kecil, meski juga ada beberapa produsen yang menawarkan minyak bulus dalam bentuk suplemen kapsul.
Aapa saka manfaat minyak bulu?
Minyak bulus memiliki berbagai klaim manfaat kesehatan, sebagian besar terkait dengan kondisi kulit.
Baca Juga: Minum Kopi Memang Banyak Manfaatnya Bila Tidak Lakukan 3 Kesalahan Ini
Satu manfaat minyak bulus yang paling dikenal adalah untuk mengencangkan payudara dan suplemen anti-impotensi.
Namun demikian, minyak bulus juga diklaim dapat mengobati berbagai penyakit kulit, menyembuhkan luka bakar, menghilangkan flek hitam dan keriput di wajah, dan menghaluskan tumit kaki yang pecah-pecah.
Dikutip dari Live Strong, sebuah perusahaan farmasi asal Cina, Hainan Life Nourishing Pharmacy Company, melaporkan bahwa minyak bulus bermanfaat bagi kesehatan jantung dan paru.
Namun, manfaat kardiovaskular ini hanya telah diuji pada tikus lab, bukan manusia.
Selain itu, manfaat minyak bulus juga dikaitkan dengan terapi pengobatan untuk anemia aplastik dan penyakit Parkinson, menurut sebuah studi dari Institute for Traditional Medicine.
Sejumlah penelitian tentang manfaat minyak bulus yang dilakukan di Amerika Serikat melaporkan bahwa minyak bulus tidak mengandung hormon awet muda apapun.
Memang ada beberapa komponen kimia diperoleh dari berbagai kelenjar penyu. Hanya saja, sejumlah bahan aktifnya telah hilang karena pemanasan dan proses kimia yang terlibat dalam pembuatan minyak bulus.
Misalnya, minyak bulus mengandung vitamin A, tapi seringnya vitamin ini akan menguap dan hilang saat minyak disaring dengan arang atau kaolin untuk menjernihkan warnanya.
Sampai saat ini kebanyakan ahli kimia dan kosmetik sepakat bahwa tidak ada cukup bukti ilmiah yang mampu mendukung kehebohan klaim manfaat minyak bulus.
Penting juga diingat, minyak bulus ini bisa saja menimbulkan reaksi alergi.
Efektivitas manfaat minyak bulus belum pernah diuji secara klinis pada manusia, oleh karena itu hanya sedikit yang diketahui tentang kemungkinan reaksi alerginya.
Tanda-tanda reaksi alergi yang serius termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan wajah dan tenggorokan, gatal-gatal dan ruam kulit.
Jika mengalaminya setelah menggunakan minyak bulus, cari bantuan medis segera.
Baca Juga: Gejala Retinopati Diabetik, Ketika Pembuluh Darah Retina Mata Penyandang Diabetes Tersumbat
Hal senada diutarakan oleh Dr dr Kanadi Sumapraja SpOG-KFER MSc, "Sampai sekarang tidak ada evidence-based (bukti ilmiah) pijat dan oles minyak itu bikin besar payudara."
Namun, diakui Kanadi melansir Kompas.com (19/06/2020), pemijatan pada payudara memang akan membuat payudara tampak lebih besar sesaat.
Hal itu dikarenakan, pada saat pemijatan di sekitar payudara tersebut akan menstimulus atau merangsang syaraf yang ada menjadi lebih kencang.
Dengan pemijatan tersebut, membuat organ payudara ini tampak seperti lebih besar daripada sebelumnya.
Adapun, mengenai minyak bulus yang disebut membantu dalam pembesaran payudara itu tidak ada kaitannya.
"Pakai pil atau apa untuk memperbesar, itu sebenarnya juga pengaruh sugesti," kata dia.
Minyak bulus hanya menjadi untuk membuat permukaan licin, sehingga membantu saat pemijatan.
Ingat, estrogen sangat berperan penting dalam pertumbuhan payudara seorang perempuan, bukan karena minyak bulus.(*)
Baca Juga: Apakah Vaksin Covid-19 Mempengaruhi Kehamilan, Ini Jawaban Dokter
Source | : | hellosehat,bobo,Tribunjogja.com,sehatQ |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar