Penelitian tersebut dianggap belum menyakinkan karena mengandalkan laporan dari responden, bukan dari pengamatan laboratorium terkontrol.
Sehingga, ada kemungkinan hasilnya belum cukup akurat karena responden bisa saja tidak jujur melaporkan frekuensi ejakulasinya.
Studi yang lain pada 2004 juga berupaya membuktikan kaitan frekuensi sperma keluar dengan risiko kanker prostat.
Hasilnya, kanker prostat tidak dipengaruhi kebiasaan dan frekuensi ejakulasi.
Melainkan lebih dipengaruhi kondisi kesehatan pria.
Tapi ingat, ejakulasi atau sperma keluar baru berbahaya bagi pria apabila pria tidak nyaman melakukannya dan aktivitas seksual menyebabkan nyeri.(*)
Baca Juga: Sambut Hari Olahraga Nasional, Ketahui 4 Panduan Latihan Fisik sesuai Kaidah
Source | : | YouTube,Kidshealth - Sperma |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar