GridHEALTH.id - Gondongan merupakan penyakit infeksi virus yang umumnya memengaruhi kelenjar parotis alias kelenjar penghasil air liur.
Dimana gondongan dapat menyebabkan pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar tersebut.
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.
Virus ini menyebar melalui droplet, yakni percikan air liur dan lendir yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi.
Ketika virus masuk ke tubuh maka akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan pada kelenjar parotis.
Gondongan termasuk penyakit infeksi yang mesti diwaspadai sebab dapat menular, terutama sekitar sembilan hari setelah gejala muncul.
Selain itu bisa juga memicu berbagai komplikasi yang berakibat fatal.
Mulai dari pembengkakan testis, radang otak (ensefalitis), meningitis sampai pankreatitis.
Sebagai langkah pencegahan, penting bagi kita mengetahui gejala gondongan itu sendiri.
Baca Juga: Gejala Infeksi Virus Gondok alias Gondongan, Bisa Sebabkan Impoten
Dengan mengatahui gejala gondongan, harapannya perburukan dari infeksi tersebut bisa diminimalisir.
Ada beberapa gejala gondongan yang mesti diwaspadai seperti dilansir dari mayoclinic.org (6/10/2020).
berikut diantaranya.
- Nyeri pada kelenjar ludah yang membengkak di satu atau kedua sisi wajah
- Sakit saat mengunyah atau menelan
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelemahan dan kelelahan
- Kehilangan selera makan
Baca Juga: Kenali Virus dan Cara Kerjanya, Supaya Bisa Melawannya dengan Tepat tapi Tidak Gegabah
Beberapa orang yang terinfeksi virus gondongan terkadang tidak memiliki tanda atau gejala atau gejala yang sangat ringan.
Ketika tanda dan gejala berkembang, biasanya muncul sekitar dua hingga tiga minggu setelah terpapar virus.
Tanda utama penyakit gondongan adalah pembengkakan kelenjar ludah yang menyebabkan pipi menggembung.
Jika kita atau orang terdekat mengalami berbagai gejala gondongan tersebut, baiknya segera periksakan ke dokter
Ingat komplikasi gondongan tidak ringan. Berikut beberapa contoh komplikasi gondongan seperti dikutip dari Johns Hopkins Medicine, pada artikel 'Mumps in Adults'.
Komplikasi gondong lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.
Baca Juga: 500 Perempuan dari 2550 Lebih TKI Asal Sampang yang Dipulangkan Diketahui Hamil
* Meningitis atau ensefalitis. Peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang atau radang otak.
* Orkitis. Peradangan pada salah satu atau kedua testis.
* Mastitis. Peradangan jaringan payudara.
* Parotitis. Peradangan pada salah satu atau kedua kelenjar parotis.
* Ooforitis. Peradangan pada salah satu atau kedua ovarium.
* Pankreatitis. Peradangan pankreas.
* Ketulian.
Baca Juga: Gegara Ingin Hentikan Keringat Berlebih, Atlet Binaraga juga Influencer Meninggal Dunia
Adapun pengobatan untuk gondongan, biasanya terbatas pada obat-obatan untuk rasa sakit dan banyak cairan.
Terkadang istirahat di tempat tidur diperlukan pada beberapa hari pertama.
Menurut CDC, orang dewasa harus tinggal di rumah dari pekerjaan selama 5 hari setelah kelenjar mulai membengkak.
Anak-anak tidak disarankan bersekolah dan main hingga gejalanya berkurang.
Baik orang dewasa maupun anak-anak dengan gejala gondongan harus mengurangi kontak dengan orang lain yang tinggal di rumah mereka. Pra
ktik kebersihan dasar yang baik, seperti mencuci tangan secara menyeluruh, menutup mulut saat bersin atau batuk, dan secara teratur membersihkan permukaan yang sering disentuh, juga penting dalam pengendalian penyakit.(*)
Baca Juga: Vaksin MMR Perlu Untuk Pria, Cegah Orkitis Akibat Gondongan
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org,Johns Hopkins Medicine - Gondongan |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar