Wiku menegaskan, pemerintah mengizinkan pembukaan sekolah tatap muka dengan sejumlah syarat yang ketat. Jika masih terjadi penularan, maka Wiku menilai syarat-syarat tersebut belum dijalankan dengan baik.
"Apabila terjadi klaster atau kasus baru di dalam sekolah, itu tentunya terkait dengan proses pembukaan yang mungkin belum sempurna dalam melakukan simulasinya," kata Wiku dalam keterangan pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2020), dikutip dari Kompas.com (13/8/2020).
"Kalau itu semua dilakukan dengan baik seharusnya tidak terjadi klaster-klaster di sekolah atau mana pun juga," ujar Wiku.
Klaster Sekolah pada 2020
Akun Twitter @laporcovid membeberkan sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan setelah pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning.
Dikutip dari Tribunnews.com, berikut data klaster sekolah yang dilaporkan oleh akun @laporcovid pada 2020:
1. Klaster Sekolah Tulungagung Siswa (9 th) warga Kec. Pagerwojo, tertular dari ayahnya yang Reaktif: menulari 5 siswa dan 2 guru.
2. Klaster Sekolah Lumajang Seorang guru SD dlm Prog Guru Sambang, sejak 28/7/2020, positif Covid pada 10/8/2020, dan potensial menulari beberapa siswa yang jadi kelompok belajar di rumah.
3. Klaster Sekolah Kalimantan Barat Sebanyak 14 siswa dan 8 guru di Provinsi Kalbar terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka dari: a. SMA 1 Ketapang b. SMA 1 Ngabang c. SMA 1 Pontianak d. SMPN 1 Pontianak e. SMAN 2 f. SMAN 3.
Source | : | Kompas.com,tribunnews,bizlaw.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar