GridHEALTH.id - Kaki diabetes menjadi komplikasi yang harus diwaspadai penyandang diabetes.
Sebab jika tidak segera diobati, ulkus atau luka yang muncul dapat terinfeksi.
Dimana kaki yang terinfeksi berisiko tinggi harus menjalani amputasi.
Dijelaskan pada laman WebMD (22/6/2021), gula darah yang tinggi akibat diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik.
Neuropati diabetik ini dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi paling sering di tungkai dan kaki.
Kondisi tersebut biasanya membuat penyandang diabetes kehilangan rasa pada kaki.
Baca Juga: Ciri Kaki Diabetik yang Mesti Diwaspadai Penyandang Diabetes, Catat
Akibatnya, penyandang diabetes mungkin tidak akan merasa ketika kaki mengalami luka, lepuh, atau nyeri.
Bahayanya ulkus atau luka infeksi yang dialami juga menjadi sulit sembuh.
Pada kasus yang parah seorang ahli bedah harus mengamputasi (mengangkat) kaki untuk mencegah penyebaran infeksi.
Sementara itu untuk mencegah risiko amputasi, pengobatan kaki diabetes yang terinfeksi perlu melibatkan dokter spesialis kaki.
Dilansir dari laman clevelandclinic.org (26/4/2021), pengobatan dari dokter mungkin termasuk:
1. Membersihkan luka.
2. Mengeluarkan cairan atau nanah dari ulkus.
3. Mengangkat jaringan mati atau terinfeksi (disebut debridement).
Baca Juga: Senam Kaki Diabetes, Cegah Amputasi Bagi Penyandang Diabetes
4. Menerapkan perban dan salep khusus untuk menyerap cairan ekstra, melindungi luka dan membantu penyembuhannya.
5. Merekomesdasikan kursi roda atau kruk untuk menurunkan beban di kaki yang terkena (disebut offloading).
6. Meresepkan antibiotik oral atau IV untuk mengontrol dan menghilangkan infeksi.
Itulah penanganan kaki diabetis yang umumnya diberikan dokter.
Namun bergantung pada seberapa parah infeksi yang terjadi pada kaki diabetes, dokter juga mungkin dapat merekomendasikan rawat inap.
Terkadang ketika kaki diabetes sudah pada tahap yang parah, amputasi diperlukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain dari tubuh.(*)
Baca Juga: Mencegah Kutu Air Pada Kaki Diabetes yang Bisa Berujung Amputasi
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Webmd,Clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar