GridHEALTH.id - Virus Zika adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderita infeksi virus Zika biasanya tidak mengalami gejala atau hanya merasakan gejala ringan.
Virus ini pertama kali ditemukan pada seekor monyet di Hutan Zika, Uganda, di tahun 1947. Pada tahun 1952, ditemukan manusia pertama yang terinfeksi virus Zika di Uganda dan Republik Tanzania. Sementara di Indonesia, tercatat ada 5 kejadian infeksi virus Zika dari tahun 1981 hingga 2016.
Virus Zika termasuk ke dalam kelompok flavivirus, yaitu keluarga virus yang sama dengan virus penyebab demam berdarah dan chikungunya.
Virus Zika ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Spesies nyamuk yang sama dengan spesies nyamuk yang menularkan demam berdarah dan chikungunya.
Nyamuk ini aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di area yang terdapat genangan air.
Proses penularan bermula ketika nyamuk mengisap darah dari seseorang yang telah terinfeksi, lalu menularkan virus ini ke orang lain melalui gigitan.
Baca Juga: Waspada Virus Zika, Penyebab Cacat Otak Yang Bisa Menimbulkan Penyakit Sindrom Guillain-Barre
Baca Juga: Diet Resistensi Insulin untuk Diabetes, Makanan yang Dianjurkan
Selain melalui gigitan nyamuk, virus Zika bisa menular melalui transfusi darah dan hubungan seks. Virus ini juga dapat diturunkan dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya yang bila bayinya lahir dapat menyebabkan kepala kecil (microchepaly).
Virus Zika dapat ditemukan pada air susu ibu (ASI), tetapi belum ada laporan penularan virus Zika melalui proses menyusui.
Oleh sebab itu, ibu yang sedang menyusui umumnya dianjurkan untuk tetap menyusui bayinya meskipun ibu sudah terinfeksi, tinggal, atau bepergian ke daerah yang rawan penularan virus.
Banyak orang yang terinfeksi virus Zika tidak akan memiliki gejala atau hanya akan memiliki gejala ringan.
Gejala Zika yang paling umum adalah demam, ruam, sakit kepala, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah) dan nyeri otot.
Zika biasanya ringan dengan gejala yang berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu. Orang biasanya tidak cukup sakit untuk pergi ke rumah sakit, dan mereka sangat jarang meninggal karena Zika.
Virus Zika biasanya tetap berada dalam darah orang yang terinfeksi selama sekitar satu minggu.
Temui dokter jika mengalami gejala dan kita tinggal di atau baru saja bepergian ke daerah dengan risiko Zika.
Baca Juga: Pintar Cara Mengelola Amarah Agar Tak Berdampak Pada Kesehatan
Baca Juga: Kerusakan Usus Selama Infeksi Dapat Menyebabkan Stunting, Studi
Dokter dapat melakukan tes darah atau urin untuk membantu menentukan apakah kita menderita Zika. Setelah seseorang terinfeksi, dia kemungkinan besar akan terlindungi dari infeksi di masa depan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL #healthymoves
Source | : | Harvard Health Publising,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar