Pekerjaan dengan shift malam dapat mengganggu rutinitas sosial dan jam biologis tubuh hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme, termasuk diabetes tipe 2.
Semakin sering seseorang bekerja di malam hari dengan waktu tidak teratur, maka akan semakin meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Sebagai contoh, seorang yang bekerja di malam hari kurang dari 3 kali sebulan, akan meningkatkan risiko diabetes sebesar 24%.
Sementara jika bekerja pada malam hari lebih dari tiga kali dalam sebulan, meningkatkan risiko hingga 36%.
Baca Juga: Berisiko Menyebabkan Kerusakan Otak, Waspadai Gejala Hipoglikemia
3. Sopir
Pekerjaan yang berisiko terkena diabetes selanjutnya yaitu pengemudi bus atau truk, dan transportasi umum.
Banyak faktor menjadikan seorang yang bekerja sebagai sopir bus atau truk berisiko terkena diabetes.
Diantaranya adalah kebiasaan mengonsumsi jamu kuat, obat stimulan, minuman manis, dan makan gorengan untuk menunjang kinerja mereka dibandingkan dengan melakukan olah raga.
Baca Juga: Membiarkan Usus Terkena Klamidia Lebih Dulu Mencegah Infeksi Genital
Source | : | Eskayvie.co.id,Niddk.nih.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar