GridHEALTH.id - Penyakit infeksi emerging atau yang disingkat dengan EIDS, adalah penyakit yang menyerang suatu populasi.
Penyakit infeksi emerging ini, bisa saja baru terjadi atau sebelumnya sudah ada dan kemudian menyebar ke wilayah lain.
Baca Juga: Mengetahui Gejala Zika, Penyakit Infeksi Virus Akibat Gigitan Nyamuk
Melansir laman infeksiemerging.kemkes.go.id, Senin (01/11/2021), penyakit yang pada masa lalu sudah sempat tertangani dan kasusnya kembali melonjak, juga dapat dikategorikan sebagai penyakit infeksi emerging.
Penyakit infeksi emerging yang pernah terjadi di masa lalu dan muncul kembali dalam bentuk klinis baru serta menjadi lebih parah, disebut juga dengan re-emerging.
Penyakit infeksi emerging termasuk HIV, SARS, penyakit Lyme, Esherichia coli (E.coli), hantavirus, demam berdarah, virus Zika, dan Covid-19.
Baca Juga: Hingga Kini Belum Ada Vaksin Demam Berdarah yang Aman dan Efektif
Sedangkan penyakit infeksi re-emerging dikutip dari Hopkins Medicine, Senin (01/11/2021), yakni malaria, tuberkulosis, kolera, influenza, penyakit pneumokokus, dan gonore.
Lantaran menyebar ke wilayah lain, penyakit infeksi emerging tidak hanya berimbas pada kesehatan masyarakat, tapi juga menimbulkan kerugian pada perekonomian dan kondisi sosial.
Perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat, menjadi jalan bagi penyakit infeksi ini untuk menyebar secara luas.
Baca Juga: CDC: Indonesia Masuk Zona Hijau Covid-19 Dunia dan Aman Untuk Dikunjungi
Kasus penyakit infeksi emerging maupun remerging, kebanyakan awalnya dari hewan dan lalu menginfeksi manusia atau disebut zoonotik.
Sekitar 75% kasus penyakit infeksi emerging yang dialami oleh masyarakat selama tiga dekade ini, berasal dari hewan dan 60% kasusnya telah dikenali.
Melansir Baylor College of Medicine, Senin (01/11/2021), terdapat banyak faktor risiko penyakit infeksi emerging.
Pertama, agen infeksi berada dalam populasi yang rentan dengan penyakit. Dan yang kedua, agen memiliki kemampuan untuk menyebar penyakit dengan mudah ke orang-orang sekitarnya.
Selain keberadaan agen infeksi dalam kelompok yang rentan atau tertular dari hewan, penyakit infeksi emerging, perubahan iklim juga menjadi faktor kondisi ini terjadi.
Ketika iklim di bumi mengangat dan lingkungan berubah, maka penyakit dapat menyebar ke wilayah geografis baru.
Baca Juga: 9 Gejala Malaria Pada Bayi, Detak Jantungnya Cepat Bisa Jadi Indikasi
Misalnya saja saat suhu udara meningkat, maka memberikan kesempatan bagi nyamuk yang membawa penyakit untuk memperluas jangkauannya.
Hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terpapar penyakit infeksi emerging seperti mencari informasi sebelum berpergian, melakukan vaksinasi (seperti vaksin influenza), dan jika memiliki gejala ketika kembali dari perjalanan maka segera hubungi tenaga kesehatan.
Source | : | hopkinsmedicine.org,Infeksiemerging.kemkes.go.id,Baylor College Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar