GridHEALTH.id - Demam rift valley atau disingkat RVF, adalah zoonois virus yang dapat menyerang hewan dan juga menginfeksi manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Rift Valley Fever, anggota dari genus Phlebovirus dalam ordo Bunyavirales.
Melansir laman CDC, Selasa (09/11/2021), kondisi ini paling sering terjadi pada hewan ternak atau peliharan di sub-Sahara Afrika seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan unta.
Baca Juga: Sering Muncul Tanpa Disadari, Begini Cara Deteksi Dini Diabetes
Diberi nama demam rift valley, karena penyakit infeksi virus ini pertama kali diidentifikasi pada 1931 selama masa penyelidikan epidemi di antara domba di sebuah peternakan yang ada di Lembah Rift, Kenya.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Pengobatan MERS, Penyakit Gangguan Pernapasan
Sejak saat itu, kasus demam rift valley juga ditemukan di Mesir pada 1977. September 2000, menyebar ke Arab Saudi dan Yaman, menimbulkan kekhawatiran kasusnya meluas ke bagian lain Asia dan Eropa.
Situasi ini tak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga berpengaruh terhadap kehidpuan perkonomian.
Dilansir dari laman WHO, Selasa (09/11/2021), penularan infeksi demam rift valley bisa terjadi karena kontak langsung manusia dengan darah atau organ tubuh lainnya dari hewan yang sudah terinfeksi.
Baca Juga: Belum Ada Vaksinnya, Bagaimana Cara Menangani Infeksi Virus Nipah?
Virus ini, bisa menyebar saat manusia menangani hewan yang disembelih, membantu kelahiran hewan, melakukan prosedur veteriner, atau membuang bangkai hewan.
Virus dapat menginfeksi manusia lewat inokulasi, misalnya luka dari sayatan pisau atau kontak dengan kulit yang sobek.
Selain itu, infeksi juga bisa terjadi melalui gigitan nyamuk dan paling jarang dari jenis serangga yang lain.
Penularan dari orang ke orang, hingga saat ini belum teridentifikasi.
Nyamuk yang bisa menjadi penyebab kondisi ini, yang paling sering adalah nyamuk Aedes dan Culex.
Kondisi lingkungan seperti curah hujan, juga menjadi faktor risiko infeksi ini dialami oleh manusia.
Baca Juga: Waspadai Penyebaran Penyakit Infeksi Hepatitis, Jika Alami Gejala Ini Segera Periksakan ke Dokter
Masa inkubasi demam rift valley berlangsung selama 2 hingga 6 hari, setelah pertama kali terpapar oleh virus dan gejalanya pun baru akan timbul.
Rata-rata, orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau hanya terlihat sakit ringan yang ditandai dengan demam, lemas, punggung sakit, dan sakit kepala.
Biasanya kondisi akan membaik selama dua atau satu minggu setelah gejala pertama muncul.
Baca Juga: Gejala dan 4 Cara Mencegah Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut Pada Anak
Akan tetapi, dalam sebagian kecil kasus demam rift valley (8-10%), orang yang terinfeksi memiliki gejala yang lebih banyak, seperti penyakit mata yang menyertai gejala ringan lain, peradangan di otak yang memicu sakit kepala hingga kejang, dan demam beradarah yang terjadi pada kurang dari 1% orang yang terinfeksi RVF.
Lantaran sebagian besar kasus memiliki gejala ringan dan sembuh sendiri, pengobatan khusus untuk kondisi ini belum ditetapkan.
Namun jika kondisinya lebih serius, maka rawat inap di rumah sakit dan pengobatan lainnya dibutuhkan.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 dan Anak, Indonesia Masih Menunggu Dosis Pertama Dewasa Sesuai Target Dulu
Source | : | CDC,WHO |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar