GridHEALTH.id - Meningitis adalah peradangan pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Melansir Mayo Clinic, pembengkakan akibat meningitis biasanya memicu tanda dan gejala, seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.
Beberapa kasus meningitis dapat membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Tapi yang lain bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan antibiotik darurat.
Oleh sebab itu, segera cari perawatan medis jika mencurigai seseorang menderita meningitis.
Perawatan dini meningitis dapat mencegah komplikasi serius. Melansir Health Line, infeksi virus dan bakteri adalah penyebab meningitis yang paling umum.
Selain virus dan bakteri, meningitis juga bisa disebabkan oleh hal lain. Misalnya, kriptokokus yang disebabkan oleh infeksi jamur, dan karsinomatosa yang berhubungan dengan kanker.
Baca Juga: 8 Gejala Meningitis Akibat Infeksi Virus Yang Perlu Diketahui
Meningitis akibat jamur adalah jenis meningitis yang langka. Jenis meningitis ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh manusia dan kemudian menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih mungkin mengembangkan meningitis jamur. Ini termasuk orang dengan kanker atau HIV.
Jamur paling umum yang terkait dengan meningitis jamur adalah Cryptococcus yang terhirup dari kotoran atau tanah yang terkontaminasi kotoran burung Blastomyces.
Jenis jamur lain yang ditemukan di tanah Histoplasma yang ditemukan di lingkungan yang sangat terkontaminasi kotoran kelelawar dan burung.
Risiko seseorang dengan meningitis menyebarkan infeksi ke orang lain umumnya rendah. Tetapi, jika seseorang dianggap berisiko tinggi terkena infeksi, mereka mungkin akan diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan.
Ini mungkin termasuk siapa saja yang pernah melakukan kontak dekat dalam waktu lama dengan seseorang yang menderita meningitis, seperti orang yang tinggal di rumah yang sama.
Baca Juga: Lingkaran Setan Kurang Gizi dan Infeksi, Penyebab Anak Gagal Tumbuh Alias Stunting
Baca Juga: Diare yang Tidak Tertangani Pada Lansia Bisa Sebabkan Alzheimer
Orang yang hanya melakukan kontak singkat dengan seseorang yang menderita meningitis biasanya tidak perlu minum antibiotik. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar