Karenanya, sebuah agensi PR perlu memiliki spesialisasi, yang mana ia memilih dunia Kesehatan sebagai fokus utama agensinya.
Menurut Eugenia Siahaan, “Berkembangannya dunia kesehatan di Indonesia saat ini tidak diimbangi dengan informasi yang cukup mengenai dunia kesehatan itu sendiri. Edukasi seputar dunia kesehatan masih sangat dangkal. Saya pribadi memiliki kepedulian terhadap dunia kesehatan ini. Apalagi salah satu ukuran kesejahteraan bangsa bisa dilihat dari tingkat kesehatannya,” jelas perempuan kelahiran Jakarta, 28 September 1968, pendiri Eugenia Communications pada 1999.
Dirinya pun mengatakan, “Dunia kesehatan berkembang pesat. Termasuk di antaranya, alat-alat kesehatan, penyakit, pencegahan penyakit, obat-obatan, hingga industri farmasi. Namun sayangnya, masyarakat belum cukup mendapatkan informasi soal ini. Akhirnya ini menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi dunia PR kesehatan.”
Dari pengalamnya bergelut sebagai PR, Eugenia mengaku dirinya banyak mendengar keluhan dari para dokter yang kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi mengenai dunia kesehatan.
Baca Juga: Menyembuhkan Borok Luka Diabetes dengan 4 Bahan Alami di Sekitar Kita
Penyebabnya karena sulitnya dokter menyederhanakan bahasa medis yang bersifat ilmiah. Nah, karena inilah topik kesehatan kurang diminati masyarakat.
Walhasil, beberapa masyarakat banyak yang terjebak dengan informasi yang salah, ditambah mitos-mitos dan hoaks yang beredar, sehingga sebagian masyarakat lebih percaya dengan pengobatan tradisional dan dukun yang tidak jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
Hal ini harus dipegang betul oleh agency PR, terlebih saat berhubungan dengan media, dalam hal ini Jurnalis.
“Menjadi hal menarik sekaligus menantang untuk agensi PR seperti kami. Kami selalu berusaha menyederhanakan informasi medis sehingga bisa menjembatani informasi yang benar agar bisa sampai kepada masyarakat. Salah satu caranya yaitu dengan rajin membaca jurnal ilmiah, berbagai literatur dunia kesehatan, hingga bertukar pikiran dengan para dokter,” jelasnya.
Baca Juga: Pengobatan MERS- CoV Semakin Dekat, Ahli Temukan Antibodi Manusia Untuk Melawannya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar