GridHEALTH.id - Transmisi lokal virus Covid-19 varian Omicron telah ditemukan di Indonesia.
Hal itu diungkap langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, sekaligus Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmidzi.
Menurut Nadia dengan ditemukannya satu kasus transmisi lokal, kasus varian Omicron di Indonesia kini menjadi 47 kasus.
"Kami sampaikan adanya satu kasus transmisi lokal di Indonesia. Sehingga total hingga hari ini ada 47 kasus Omicron, yang terdiri dari 46 kasus merupakan imported cased dan satu kasus adalah transmisi lokal," paparnya.
Nadia mengatakan untuk kasus-kasus impor sudah langsung diketahui sehingga dapat dilakukan karantina untuk mencegah penyebarannya ke luar, juga tracing terhadap kontak eratnya.
Sementara untuk temuan satu kasus transmisi lokal menunjukkan terjadinya infeksi di antara anggota masyarakat di satu wilayah, meski tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Kasus transmisi lokal ini adalah seorang laki-laki, usia 37 tahun, tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri selama beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri," ungkap Nadia.
Baca Juga: Karena Satu Tes Ini WNI Perempuan Positif Omicron Bisa Lolos Karantina
Sebagai tindak lanjut, dilakukan proses evakuasi bagi pasien untuk isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
“Dinas Kesehatan sudah melakukan koordinasi dengan Kemenparekraf dan dengan tempat-tempat riwayat perjalanan pasien, seperti restoran di SCBD, juga tracing ke pihak-pihak yang kontak erat dengan yang bersangkutan,” katanya.
Pemerintah, dikatakan Nadia, terus melakukan pemantauan terkait penularan Covid-19 baik di level provinsi maupun kabupaten/kota.
Pemerintah daerah juga diminta untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk terus memantau, terutama jika muncul potensi terjadinya klaster.
Hal ini untuk memepercepat investigasi dan penilaian apakah terdapat keterkaitan dengan varian baru Omicron atau tidak.
Nadia juga mengatakan, dengan ditemukannya kasus transmisi lokal ini, pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terutama dalam masa libur Natal dan Tahun Baru ini.
"Hindari kerumunan dan juga selalu memakai masker. Mari kita ajak saudara-saudara kita yang belum divaksin untuk segera divaksin," ujarnya.
Baca Juga: Gejala Infeksi Varian Omicron Ringan? Pada Lansia dan Komorbid Ceritanya Bisa Berbeda
Diketahui mendapatkan vaksin Covid-19 dan disiplin menjalankan protokol kesehatan sampai saat ini masih menjadi cara yang paling efektif untuk mencegah Covid-19.
Diketahui penularan virus corona ini sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Source | : | Who.int,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar