GridHEALTH.id - Sebuah studi baru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan wanita yang mengikuti pola diet Mediterania 30% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan wanita yang tidak.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Brigham and Women's Hospital, mengamati lebih dari 25.000 peserta wanita dari Women's Health Study, yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun.
Meskipun studi kesehatan awal tidak dimaksudkan untuk menganalisis diet, peserta diminta untuk mengisi kuesioner frekuensi makanan (FFQ), menjelaskan apa yang mereka makan setiap hari.
Menggunakan data itu, tim peneliti, termasuk Samia Mora, M.D., MHS, dan Shafqat Ahmad, Ph.D., melihat hubungan antara diet wanita, diabetes tipe 2, dan biomarker lain yang mungkin bertanggung jawab atas penyakit metabolik.
Jadi apa korelasi antara diet Mediterania dan diabetes? Diet Mediterania menekankan lemak sehat, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak, serta biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Ini sering dianggap sebagai diet paling sehat dan paling berkelanjutan, karena penawarannya yang segar, beraroma, namun tidak membatasi.
Baca Juga: Hasil Riset, Diet Mediterania Bantu Tingkatkan Peluang Hamil
Baca Juga: Pertanyaan Awam, Perlukah Penyandang Diabetes Khawatir Setiap Terjadi Luka?
Penelitian telah mengaitkan diet dengan pengurangan stres, kesehatan jantung, dan sekarang penurunan risiko diabetes tipe 2 terutama untuk wanita.
Tapi bagaimana caranya? Untuk menemukan hubungan, para peneliti meminta setiap peserta untuk menilai asupan diet Mediterania mereka dari 0 hingga 9.
Angka yang lebih tinggi untuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan ikan, angka menengah untuk asupan buah manis dan alkohol, dan skor rendah untuk daging merah atau daging olahan.
Untuk mengesampingkan kondisi kesehatan yang mendasarinya, peserta juga diukur kolesterol, lipoprotein dalam tubuh, dan resistensi insulin.
Para wanita yang makan diet Mediterania pada awal penelitian mengembangkan diabetes tipe 2 pada tingkat 30% lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Mereka yang tidak memiliki resistensi insulin adalah yang paling kecil kemungkinannya untuk berisiko terkena diabetes.
"Sebagian besar penurunan risiko yang terkait dengan diet Mediterania dan diabetes tipe 2 dijelaskan melalui biomarker yang terkait dengan resistensi insulin, adipositas, metabolisme lipoprotein, dan peradangan," kata Ahmad dalam rilis berita.
"Pemahaman ini mungkin memiliki konsekuensi hilir penting untuk pencegahan utama penyakit diabetes."
Baca Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan
Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Asupan Garam Untuk Hindari Tekanan Darah Tinggi
Hubungan antara diet Mediterania dan penurunan risiko diabetes tipe 2 cukup menjanjikan. Mora mengatakan temuan ini mendukung gagasan bahwa orang dapat mengelola risiko kesehatan metabolik mereka (*)
Source | : | JAMA Network |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar