Satu studi tahun 2016 terhadap 44 orang dengan NAFLD menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe selama 12 minggu menunjukkan beberapa efek menguntungkan, termasuk menurunkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin.
Namun, penulis mencatat bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak jangka panjang.
Dalam sebuah studi tahun 2020, peneliti memberikan 1.500 miligram jahe dalam kapsul kepada 46 orang dengan NAFLD.
Setelah 12 minggu, mereka melihat peningkatan kolesterol, glukosa darah, dan peradangan, tetapi penanda penyakit lainnya tetap sama.
Para penulis menyimpulkan bahwa jahe mungkin menjadi pilihan terapi pelengkap untuk mengurangi resistensi insulin, enzim hati, dan peradangan pada orang dengan NAFLD.
Baca Juga: Terbukti Bisa Melangsingkan Badan, Simpan Stok Jahe di Rumah
5. Mengurangi gejala arthritis
Sifat anti-inflamasi jahe juga bisa bermanfaat untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Sebuah ulasan tahun 2018 menunjukkan bahwa jahe mengurangi peradangan, nyeri, dan kecacatan pada osteoarthritis lutut.
Studi ini juga menunjukkan bahwa jahe mungkin terbukti bermanfaat pada mereka yang memiliki respons yang tidak memadai terhadap obat antiinflamasi nonsteroid.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "5 Manfaat Teh Jahe bagi Kesehatan"
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar