GridHEALTH.id – Obesitas atau berat badan berlebih memang bukan merupakan hal yang baik untuk kesehatan.
Pasalnya, obesitas dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.
Bahkan obesitas disebut dapat membuat orang lebih berisiko terpapar Covid-19 sebesar 46%, lo.
Hal ini dijelaskan dalam studi yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information.
Studi yang diterbitkan pada Agustus 2021, menemukan bahwa keparahan Covid-19 sehingga harus dirawat di rumah sakit, meningkat 113% pada orang yang obesitas.
Obesitas juga menyebabkan 74% pasien Covid-19 harus dirawat di ICU dan berat badan yang berlebih ini, memperbesar risiko kematian sebanyak 48%.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), juga menemukan hasil yang serupa.
Mereka mendapati adanya risiko keparahan infeksi Covid-19, pada orang-orang dengan BMI yang tinggi atau obesitas.
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh lembaga lain pun juga menunjukkan hasil yang serupa, yakni orang yang obesitas berisiko terpapar Covid-19.
Baca Juga: Obat Covid-19 Molnupiravir Sudah Tersedia, Menkes: 'Kita Simpan Dulu'
Kenapa obesitas bisa memperparah Covid-19?
Barry Popkin, profesor di Department of Nutrition University of North Carolina Gillings School of Global Public Health mengatakan, ini ada kaitannya dengan tumpukan sel-sel lemak.
Sel-sel lemak yang menumpuk tersebut, dapat menyebabkan peradangan kronis.
Orang yang obesitas, juga bisa mengalami darah menggumpal di bawah diafragma yang membuat jantung harus bekerja keras.
Selain itu, lemak di perut dan hati juga mengeluarkan sitokin yang mempengaruhi pembuluh darah dan jaringan, sehingga memperparah infeksi Covid-19.
Baca Juga: Ditemukan 71 Penyelewengan Program Vaksinasi Covid-19, Vaksin Covid-19 ada di Marketplace
Sebuah studi baru-baru ini menemukan kalau menurunkan berat badan, juga dapat mengurangi risiko keparahan Covid-19.
Studi yang dilakukan oleh Cleveland Clinic menunjukkan bahwa orang yang melakukan menjalani operasi penurunan berat badan, berisiko 60% lebih rendah mengalami komplikasi Covid-19.
Melansir CNN, Rabu (05/01/2022), penelitian tersebut menggunakan catatan dari 20.122 orang selama lebih dari enam tahun.
Hasil tes positif Covid-19 hampir antara grup yang jalani operasi penurunan berat badan dan yang mengontrol berat badan, yakni 9,1% dan 8,7%.
Baca Juga: Polisi Gerak Cepat Selidiki Sindikat Vaksin Booster COVID-19 Berbayar
Orang-orang yang telah menurunkan berat badannya, berisiko lebih rendah menjalani rawat inap, kebutuhan oksigen, dan gejala parah dari infeksi Covid-19.
Begitu juga dengan penyebab kematian selain Covid-19. Mereka yang telah menurunkan berat badan memiliki risiko kematian akibat penyakit lain kurang dari 53%.
“Temuan ini menunjukkan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk tingkat keparahan infeksi Covid-19,” tulis peneliti di studi yang dipublikasikan di JAMA Surgery.
Dr Steven Nissen, ahli jantung klinik tersebut, menekankan bahwa penurunan berat badan adalah kunci mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dalam studi ini.
“Sejauh yang kami tahu, jika Anda menurunkan berat badan, maka risiko morbiditas Covid-19 yang serius dan mortalitas Covid-19 turun jauh,” pungkasnya.(*)
Baca Juga: Aneka Merek Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Kenali Efek Sampingnya
Source | : | CNN,National Center for Biotechnology Information |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar