Di seluruh Tanzania, orang-orang di komunitas di mana tuberkulosis lazim sering tidak datang untuk pemeriksaan karena kurangnya kesadaran atau uang, menciptakan beban besar bagi otoritas kesehatan yang berusaha memerangi penyakit itu, menurut pakar kesehatan masyarakat.
Tantangan utama lainnya adalah kurangnya akurasi, kecepatan, dan efisiensi biaya yang perlu ditingkatkan oleh sistem kesehatan.
Dalam semua hal ini, tikus sering kali merupakan peningkatan besar pada mikroskop, yang merupakan proses yang lambat dan mahal yang tidak berubah selama bertahun-tahun dan memiliki akurasi yang terbatas.
Sementara Tanzania membuat kemajuan dalam membalikkan tingkat infeksi yang membengkak dan meningkatkan pengobatan, para ahli kesehatan masyarakat mengatakan bahwa, antara lain, lebih banyak perhatian perlu diberikan untuk diagnosis dini.
Namun, mikroskop sangat terbatas, sementara pengujian massal diperlukan agar penyakit terdeteksi sejak dini.
WHO menegaskan bahwa satu teknisi laboratorium harus menguji tidak lebih dari 20 pasien sehari dan mengatakan kemungkinan kesalahan diagnosis tinggi jika jumlah ini terlampaui. Padahal tes laboratorium dapat memakan waktu empat hari untuk mendeteksi tuberkulosis.
Maka keberadaan tikus terlatih yang dapat menyaring 100 sampel dalam 20 menit dengan biaya hanya sekitar 5000 Rupiah, ini hal yang sangat menguntungkan, kata Soka.
Tikus menjalani pelatihan ketat yang dimulai saat mereka berusia 4 minggu. Segera setelah hewan pengerat membuka mata, mereka diperkenalkan dengan berbagai rangsangan dan belajar bagaimana bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang.
Baca Juga: Healthy Move, Panduan Olahraga Bagi Pasien dan Penyintas Kanker
Baca Juga: Endoftalmitis, Peradangan Mata Bagian Dalam Akibat Infeksi Bakteri
Belajar mengenali keberadaan tuberkulosis dalam sampel uji, mereka dihargai ketika mereka bereaksi dengan benar terhadap spesimen yang terinfeksi.
Proses pengujian dimulai ketika tikus disajikan dengan deretan 10 sampel dahak, dan ketika mendeteksi tuberkulosis, tikus berkutat di atas sampel selama tiga detik, kata Soka.
Source | : | Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar