Hal itu dijelaskan Nadia, seperti dilansir dari Kompas.com (13/1/2022).
"Belum ditentukan, karena kan belum sampai 6 bulan," kata Nadia saat dihubungi, Kamis (13/1/2022).
Nadia mengatakan, saat ini, vaksinasi booster baru diberikan kepada penerima vaksin Sinovac dengan opsi dua jenis vaksin booster yaitu setengah dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca.
Kemudian, penerima vaksin AstraZeneca dengan jenis vaksin booster yaitu setengah dosis vaksin Moderna.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat, Kemenkes akan mengumumkan kombinasi vaksin booster untuk penerima vaksin Pfizer.
"Iya dalam waktu dekat akan diumumkan," ujarnya.
Ketersediaan Vaksin Pemerintah
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemberian vaksinasi booster mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini.
Baca Juga: Daftar Faskes yang Melayani Penyuntikan Vaksin Booster Covid-19 di Jakarta
Pasalnya, jenis vaksin booster akan berbeda dengan ketersediaan vaksin tahun lalu.
Selain itu, pemerintah mempertimbangkan hasil riset yang dilakukan oleh para peneliti dalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan pengamatan uji klinik yang berkembang di negara lain maupun juga di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang, telah menunjukkan bahwa respon imun menurun seiring dengan waktu hingga 30 %.
Oleh karena itu diperlukan pemberian vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang telah menurun.
Budi juga mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian setengah dosis vaksin booster dapat memberikan antibodi yang lebih baik dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah.(*)
Baca Juga: Hari Pertama Vaksinasi Booster Covid-19 di Puskesmas Menteng Sepi dan Kekurangan Nakes
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar