"Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita sehingga tak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya. Itulah akhir dari pandemi."
Pendapat Maria Van Kerkhov
Sedangkan menurut Pimpinan Teknis Covid-19 Maria Van Kerkhov, Omicron bukan varian terakhir corona.
Baca Juga: Bukan Karena Vaksinnya, Ternyata Ini Penyebab Efek Samping Vaksin Covid-19 Muncul
Infeksi yang tinggi di dunia kemungkinan akan menyebabkan varian baru saat virus bermutasi.
Karenanya dirinya meminta, untuk saat ini, pemerintah dan warga bersabar untuk tidak melonggarkan langkah-langkah kesehatan masyarakat, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
Ia bahkan berujar, jika pelonggaran dilakukan, dunia akan berada di fase kritis.
"Ini tidak akan menjadi varian terakhir yang menjadi perhatian," tegasnya.
Dari data WHO pekan ini, Omicron meningkatkan kasus global hinggaa 20% dalam seminggu ini.
Meski gejala ringan dibanding Delta, Omicron menular sangat cepat dan mengancam kelompok yang tidak divaksin dan memiliki komorbid.
Mengutip Worldometers, Kamis (20/1/2022), ada 338 juta kasus Covid-19 di dunia sejak pandemi mewabah di akhir 2019, dengan 5,5 juta kematian. Total warga sembuh 275 juta orang.(*)
Baca Juga: Beasiswa Pendidikan Bagi Generasi Masa Depan Indonesia Agar Sehat dan Tangguh
Source | : | TEMPO.co - EMA,CNNIndonesia-Fauci Pandemi,CNBCIndoensia- WHO,Detik.com-Dicky |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar