GridHEALTH.id -Sudah kodratnya bagi perempuan untuk hamil dan melahirkan.
Tapi tahu kah, melahirkan salah satu hal yang juga ditakuti oleh perempuan, lo.
Bagaiamana tidak, pada persalinan normal, ibu akan merasakan sakit luar biasa dan tidak nyaman ketika hendak melahirkan sang buah hati.
Karenanya saat ini tidak heran banyak perempuan yang mampu secara finansial melakukan operasi sesar. Sekalipun tidak ada indikasi medis.
Tahu kah, sejatinya melahirkan dengan sesar itu harus ada indikasi medis, lo.
Sebab risiko melahirkan sesar tidak seperti yang kita bayangkan. Risikonya besar.
Jadi paling baik memang melahirkan normal, kecuali jika ada indikasi medis ibu harus melahirkan sesar.
Nah, untuk mengatasi masalah sakit yang dialami perempuan saat melahirkan normal, Heni Setyowati, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, telah menciptakan alat yang berguna mengurangi rasa sakit dan memberikan rasa nyaman serta mempercepat proses persalinan.
Alat ini disebut MPDA (Modified Pain Digital Acupresure).
Baca Juga: Hati-hati 7 Gejala Omicron Ini Umum Terjadi Pada Anak Usia 8-12 Tahun
Heni menjelaskan, MPDA merupakan hasil pengembangan dan modifikasi alat yang diciptakan sebelumnya, yakni PDA (Poin Digitas Acupresure).
Dalam pembuatan alat inovatif ini, Heni bergabung dengan sejumlah pakar dari Universitas Indonesia (UI) antara lain Dr Setyowati dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI dan Prof Dr Ir Raldi Artono Koestoer, DEA dari Fakultas Teknik UI.
"Ketidaknyamanan selama melahirkan tidak hanya mencakup masalah nyeri saja, namun meliputi fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan. Kondisi tersebut tentu mengganggu proses persalinan, sehingga bisa berdampak pada keselamatan bayi dan ibunya sendiri," kata Heni, melalui surat elektronik, Jumat (26/6/2015).
Menurut Heni, alat PDA telah diterapkan pada 76 orang ibu bersalin dan terbukti mengatasi nyeri persalinan.
Skor nyeri dirasakan lebih rendah pada ibu yang dipasang alat PDA, dibandingkan dengan ibu bersalin yang tidak dipasang alat PDA.
Hasil penelitian PDA ini, kata Heni, telah dipresentasikan pada International Conference di Manipal University, Karnatakan, India beberapa waktu lalu.
"Nah, MPDA merupakan pengembangan dari PDA. MPDA bekerja dengan sistem acupressure atau memijat sekaligus memutar musik klasik instrumen piano," papar Heni menjelaskan lebih rinci.
Dengan alat MPDA ibu bersalin akan mendapatkan pijatan pada acupoint dan sekaligus mendengarkan musik klasik instrumen piano.
Alat ini sudah diterapkan pada 150 orang ibu bersalin di Kota dan Kabupaten Magelang.
Hasilnya, diketahui bahwa MPDA sangat memberikan kenyamanan dan mempercepat proses persalinan kala satu fase aktif.
"Perbedaan lama fase aktif kala satu antara ibu bersalin yang dipasang alat MPDA dengan ibu bersalin yang tidak dipasang alat MPDA adalah 1 jam 18 menit. Rentang waktu ini, tentunya sangat membantu bagi ibu bersalin untuk mencegah terjadinya partus lama yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia," tandas Heni.
Dengan adanya alat tersebut menjawab cita-cita 85 persen perempuan hamil yang ingin melahirkan normal tanpa bantuan obat-obatan.
Menurut Healthy People 2020, hanya 15 persen ibu memiliki komplikasi kesehatan yang membuat mereka berisiko tinggi jika melahirkan normal, sehingga mereka membutuhkan intervensi seperti operasi caesar, untuk menyelamatkan bayi dan ibu.
Namun, kita tahu bahwa meskipun 85 persen perempuan dalam kategori risiko rendah melahirkan lewat vagina, hanya sekitar 67,2 persen perempuan di AS bisa melahirkan normal, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. 32,8 persen sisanya harus menjalani operasi caesar.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sekitar 61 persen perempuan yang melahirkan normal memiliki epidural (bius lokal).
Sekitar 39 persen lainnya melahirkan tanpa bantuan obat-obatan atau sedikit saja menggunakan penghilang rasa sakit.
Nah, selain dengan PDA, jika Ibu sangat ingin melahirkan secara normal, cobalah mengikuti tujuh tip berikut ini:
1. Dapatkan edukasi prenatal yang solid
Baca Juga: 4 Manfaat Kesehatan yang Didapatkan Lansia dari Berhubungan Seks
Carilah informasi yang mencakup bagaimana teknik kerja kelahiran normal dan teknik penanganan nyeri alami, seperti pernapasan, self-hypnosis, relaksasi dan mekanisme penanganan lainnya.
Rumah sakit mungkin menawarkan pelatihan singkat sebelum menghadapi proses persalinan, tapi hal itu mungkin tidak cukup, terutama jika Ibu memiliki tingkat epidural atau bedah caesar yang tinggi.
2. Pilihlah penyedia layanan kesehatan yang bisa menangani kelahiran normal
Ibu butuh dengan cermat dalam memilih calon rumah sakit, di mana Ibu ingin melahirkan bayi. Karena hal ini juga menjadi faktor penting kesuksesan dan keberhasilan melahirkan normal.
Ibu dapat mencari track record-nya dari keluarga, teman, tetangga dan bisa juga bertanya langsung pada pihak rumah sakit.
3. Jangan terlalu banyak bertambah berat badan
Kehamilan cenderung berjalan lebih lancar bagi perempuan yang tidak kelebihan berat badan.
Jadi Ibu akan memiliki lebih sedikit komplikasi dan memerlukan lebih sedikit intervensi medis.
Jika dimungkinkan, rutinlah cek berat badan Ibu selama kehamilan bertambah usia hingga menjelang kelahiran.
Baca Juga: Lakukan 4 Pengobatan Simpel Ini Untuk Mengatasi Migrain di Rumah
4. Jalankan kehamilan dengan intervensi rendah
Intervensi rendah selama persalinan akan memudahkan Ibu melahirkan secara normal.
Jika Ibu tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, pilihlah lebih sedikit tes, perawatan dan intervensi selama kehamilan. Jelas, beberapa tes kesehatan penting bagi setiap ibu hamil, namun banyak di antaranya bersifat opsional.
Kapan pun tes atau prosedur direkomendasikan, tanyakan mengapa Ibu memerlukannya.
Jika dokter atau bidan memberikan alasan kuat mengapa Ibu memerlukan intervensi tertentu, lakukanlah.
5. Menghabiskan masa kehamilan awal di rumah
Di rumah, Ibu dapat melakukan aktivitas-aktivitas ringan seperti jalan-jalan ke taman di sore hari.
Bila kontraksi secara konsisten kurang dari lima menit dan semakin kuat setidaknya beberapa jam, maka Ibu dapat menghubungi pihak rumah sakit.
6. Gunakan air
Baca Juga: Bahaya Jika Indonesia 'Menelan' Apa yang Dikatakan WHO, Papar Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia
Seringlah mandi dan berendam dengan air hangat selama kehamilan.
Air hangat akan mengurangi rasa sakit dan membantu Ibu rileks saat melahirkan nantinya. Luangkan waktu sebanyak mungkin berendam di air hangat.
7. Gunakan edukasi prenatal Ibu
Menjelang proses persalinan, bernapaslah, renungkan, rileks, bergerak, ubah posisi, pijat, dengarkan musik, apa pun yang diperlukan Ibu agar bisa rileks saat akan menyambut kelahiran bayi.(*)
Baca Juga: Pola Makan Tepat Dukung Gaya Hidup Sehat Untuk Penyandang Hipertensi
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Terungkap! Ini Alat yang dapat Kurangi Nyeri saat Melahirkan Normal, dan 7 Tip Agar Ibu Mudah Melahirkan Normal
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar