GridHEALTH.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan laporan terbaru, bahwa sebanyak 188.282.851 warga Indonesia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga Minggu (13/2/2022).
Jumlah tersebut mencapai 90,4% dari total sasaran vaksinasi nasional 208.265.720.
Kemenkes juga melaporkan sebanyak 135.766.676 warga Indonesia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap atau mencapai 65,23% dari total sasaran vaksinasi nasional.
Sementara vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum mencapai 7.048.731 atau 3,44% dari total sasaran vaksinasi nasional.
Dari cakupan vaksinasi tersebut maka total suntikan vaksinasi dosis pertama, dosis kedua, dan ketiga hingga hari ini telah mencapai 331.098.258 dosis suntikan.
Adapun total sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 orang secara detail terdiri dari tenaga kesehatan (1.468.764 orang), lanjut usia (21.553.118 orang), petugas publik (17.327.167 orang).
Lalu masyarakat rentan (141.211.181 orang), kelompok usia 12-17 tahun (26.705.490 orang), dan kelompok anak usia 6-11 tahun (26,5 juta orang).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi dosis lengkap untuk 208,2 juta warga sasaran ditargetkan akan dicapai pada bulan Maret tahun ini.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Perlu Segera Vaksin Booster, Ini Prosedurnya
Baca Juga: Tips Mencegah Alergi Terhadap Kosmetik Agar Tak Berbahaya Bagi Kulit
Untuk vaksinasi booster bagi masyarakat umum sendiri sudah dimulai pemerintah pada 12 Januari 2022.
Target awal kepada 21 juta orang di bulan Januari. Dengan ini, Pemerintah Indonesia berupaya berkontribusi besar terhadap komitmen dari WHO. Untuk mencapai target 70% populasi dunia tervaksinasi di pertengahan tahun 2022.
Booster vaksin dibutuhkan untuk semakin meningkatkan kebebalan tubuh menghadapi Covid-19 yang terus bermutasi dengan berbagai variannya.
Untuk vaksinasi booster di Indonesia, fokus utamanya vaksin memperkuat kekebalan komunitas di daerah yang kekebalan komunitasnya sudah mulai terbentuk.
Program ini diprioritaskan bagi kabupaten/kota yang capaian dosis pertama sudah 70% dan 60% untuk dosis keduanya.
Lalu, penerimanya diperuntukkan bagi yang berusia diatas 18 tahun dan telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan.
"Bagi daerah yang belum memenuhi kriteria tersebut untuk dapat mengejar target vaksinasinya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19, Kamis (06/01/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Percepatan pemberian booster, menurut WHO penting dilakukan. Sebab analisis data awal terkait penularan virus varian Omicron seperti di Inggris dan Afrika Selatan, serta hasil uji dari para produsen vaksin memberikan petunjuk.
Bahwa varian Omicron masih dapat menyerang tubuh yang telah memiliki kekebalan atau imunitas terhadap Covid-19. Baik kekebalan dari vaksinasi ataupun infeksi yang diderita sebelumnya.
Baca Juga: Healthy Move, Tetap Fit di Usia 40, Begini Cara Menghilangkan Lemak Membandel
Baca Juga: 7 Perubahan Gaya Hidup yang Harus Dilakukan Setelah Serangan Jantung
Beberapa studi lain menyatakan bahwa antibodi spesifik yang terbentuk berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap Omicron. Namun jenis kekebalan lain masih mampu melindungi. (*)
Source | : | kemenkes.go.id,Satgas Covid-19 |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar