Meski pada orang yang divaksin masih bisa tertular namun menurutnya mereka lebih cepat pulih.
“Orang yang divaksinasi (cenderung) pulih lebih cepat daripada orang yang tidak divaksinasi,” ujarnya, dilansir dari TribunStyle (12/2/2022).
Ia menilai pasien yang tidak divaksin tampaknya mengalami keparahan myalgia (nyeri otot) dan sakit kepala yang parah dibanding pasien yang divaksin.
Gejala di atas juga disebutkan oleh media Independent yang mengutip jurnal penyakit menular dan Epidemiologi, Eurosuveillance, yang juga menyebut kelelehan sebagai gejalanya juga.
Jadi batuk, pilek dan kelelahan adalah gejala Covid-19 Omicron paling umum pada mereka yang divaksin.
Baca Juga: Obat Infeksi Omicron Efektif, Pasien Long Covid-19 Sembuh dengan Obat Bebas Murah
Sedangkan bersin dan demam adalah gejala Covid-19 Cmicron paling jarang terjadi.
Para ahli juga menyarankan ada dua gejala yang bisa menjadi tanda dengan kemungkinan besar Covid-19 Cmicron yakni kelelahan dan pusing atau pingsan.
Lebih dari sekadar merasa lelah, kelelahan yang muncul adalahnyeri tubuh dengan menyebabkan otot yang sakit atau lemah, sakit kepala, dan bahkan penglihatan kabur dan kehilangan nafsu makan.
Dr Angelique Coetzee, seorang praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan kepada Good Morning Britain bahwa "kelelahan" adalah salah satu gejala utama Omicron ketika varian itu pecah di Afrika Selatan.
Faktanya, 40 persen wanita melaporkan bahwa mereka mengalami kelelahan akibat Covid dibandingkan dengan sepertiga pria, menurut jajak pendapat oleh Web MD yang menanyakan kepada pengguna aplikasi seberapa sering mereka mengalami kelelahan dari 23 Desember hingga 4 Januari.
Sebuah laporan baru dari Jerman menunjukkan bahwa ada hubungan antara pingsan dan Omicron setelah dokter di Berlin menemukan bahwa, Covid-19 memicu pingsan berulang untuk pasien berusia 35 tahun yang dirawat di rumah sakit.
Source | : | Kompas.com-Omicron vaksin,TribunStyle-omicron vaksin,Kontan-omicron vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar