Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan sehingga penderita menjadi sulit menelan.
Kondisi ini juga memicu terjadinya Esofagitis, Striktur Esofagus, dan Barrett’s Esophagus yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus.
GERD dapat menyebabkan kematian apabila sudah terjadi perubahan striktur esophagus dan bertransformasi menjadi kanker esophagus,” lanjutnya.
Selain itu, H.pylori juga sering menyebabkan gastritis atau radang lambung. Jadi, harus diwaspadai untuk penderita gastritis kronis atau yang sudah lama, apakah ada infeksi H.pylori dan sebaiknya melakukan pemeriksaan. H. pylori juga sudah diketahui dapat menyebabkan kanker lambung.”
Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati.
Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
Selain mulut terasa asam dan nyeri ulu hati, gejala lain yang juga dapat menyertai GERD adalah kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
Adanya gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kambuh.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Wajib Berolahraga Setiap Hari, Ini Alasannya
Baca Juga: Bukan Hanya Paru-paru, TBC Ternyata Juga Bisa Menginfeksi Mata
Suara serak, mual dan muntah, sakit tenggorokan, keluarnya isi lambung tanpa disadari, gangguan tidur, kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung dan bau mulut juga menjadi gejala GERD.
Jika mengalami salah satu dari gejala ini atau semuanya, kunjungi rumah sakit terdekat di mana kita harus menjalani tes seperti Upper Endoscopy, yang memeriksa bagian dalam kerongkongan dan perut untuk mencari peradangan atau kerusakan.
Source | : | Virtual Media Briefing |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar