Misalnya untuk mengubah karbohidrat dan lemak tadi menjadi energi yang bisa diserap tubuh.
Dari situlah kita mendapat tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas kita.
Walau demikian fast food dan instant food bisa menjadi makanan yang sehat, asalkan kita dapat mengatur pola makan dengan baik.
Cara hidup sehat dengan tetap mengonsumsi Fast food dan instant food
Jawabannya mengurangi jumlah dan frekuensi makan fast food.
Baca Juga: Kontribusi Minyak Goreng Sawit Bagi Kesehatan yang Saat Ini Langka dan Mahal, Buruk atau Baik?
Ada studi yang meneliti prihal ini. Juga penting menambah sayur dan buah-buahan.
Bukankah akan terasa lebih sehat dan lezat jika kamu tetap melengkapi vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh?
serta tidka lupa melakukan aktivitas fisik. Misalnya berjalan untuk membeli makanan, bukan memesannya melalui aplikasi online.
Hasil penelitian di atas, yang penelitiannya dilakukan oleh Nada Rahmi (2016), lulusan ilmu gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta, mengamati perilaku remaja putri SMA dan menggunakan uji Mann Whitne.
Ternyata gizi buruk bisa dihindari jika frekuensi makan fast food dibatasi 1-3x sebulan (sangat jarang), dengan jumlah kalori yang dikonsumsi yang sedikit atau kurang dari 244 kkal/hari.
Source | : | Gizigo.id-fastFood |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar