GridHEALTH.id - Fast food dan instasn food acap kali dituding sebagai makanan tidak menyehatkan.
Benarkah demikian? Sudahkah kita tahu apa itu fast food dan instan food?
Sejatinya kita tidak bisa melulu menyalahkan fast food dan instan food sebagai makanan tidak menyehatkan.
Sebab semua itu tergantung dari pola makan kita.
Nah, supaya tidak ada fitnah dan tidak salah sangka dan termakan hasutan yang tidak berlandaskan ilmiah, simak artikel berikut ini.
Untuk diketahui, fast food adalah makanan yang bisa disajikan hanya dengan memanaskannya.
Karenanya tempat makan atau pengusaha makanan tidak butuh waktu yang lama untuk menyiapkannya. Contohnya fried chicken, pizza, burger, gorengan, dan lain-lain.
Bagaimana dengan rumah makan Padang, apakah termasuk kelompok penyedia makanan fast food?
Walaupun makanan di restoran Padang disajikan secara cepat, tapi makanan-makanan itu perlu waktu lama untuk memasaknya.
Makanan yang tersaji sudah dimasak sebelumnya dan tinggal dihidangkan saja.
Hal ini berlaku juga untuk warung makan lain yang menyediakan banyak menu tapi sudah dimasak sebelumnya. Semisal warteg.
Begitu pula dengan warung-warung sejenis lainnya ataupun usaha catering yang menyiapkan makanan prasmanan.
Bagaimana dengan instant food?
Instan food merupakan produk makanan yang sudah dikemas sehingga sangat mudah penyajiannya.
Ciri khasnya adalah cara penyajian. Umumnya cukup diberi atau dimasak dengan air panas selama 3-5 menit.
Contoh jenis makanan ini adalah mie instant, bubur instant, dan lain sebagainya.
Banyak orang yang mengkonsumsi makanan ini berstatus mahasiswa, remaja sekolah, atau orang-orang yang sedang nge-kost.
Benarkah Fast Food & Instant Food “Makanan Tidak Menyehatkan”?
Ketahuilah, sebagian besar fast food memiliki kalori yang tinggi. Apalagi Instant food juga mengandung garam/gula yang tinggi.
Kedua makanan tersebut, melansir gizigo.id pada artikel yang direview oleh Fasty Arum Utami, S. Gz., M.S, seorang ahli gizi dan auditor makanan di berbagai instansi di Indonesia, juga penulis buku best seller MPASI Gizi Tepat (2018) dan buku Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta (2014), hanya mengandung sedikit nutrisi lain jika dibandingkan dengan kadar kalorinya.
Padahal tubuh kita tidak hanya membutuhkan karbohidrat dan lemak (sebagai sumber energi).
Vitamin dan mineral lain juga diperlukan oleh tubuh.
Misalnya untuk mengubah karbohidrat dan lemak tadi menjadi energi yang bisa diserap tubuh.
Dari situlah kita mendapat tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas kita.
Walau demikian fast food dan instant food bisa menjadi makanan yang sehat, asalkan kita dapat mengatur pola makan dengan baik.
Cara hidup sehat dengan tetap mengonsumsi Fast food dan instant food
Jawabannya mengurangi jumlah dan frekuensi makan fast food.
Baca Juga: Kontribusi Minyak Goreng Sawit Bagi Kesehatan yang Saat Ini Langka dan Mahal, Buruk atau Baik?
Ada studi yang meneliti prihal ini. Juga penting menambah sayur dan buah-buahan.
Bukankah akan terasa lebih sehat dan lezat jika kamu tetap melengkapi vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh?
serta tidka lupa melakukan aktivitas fisik. Misalnya berjalan untuk membeli makanan, bukan memesannya melalui aplikasi online.
Hasil penelitian di atas, yang penelitiannya dilakukan oleh Nada Rahmi (2016), lulusan ilmu gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta, mengamati perilaku remaja putri SMA dan menggunakan uji Mann Whitne.
Ternyata gizi buruk bisa dihindari jika frekuensi makan fast food dibatasi 1-3x sebulan (sangat jarang), dengan jumlah kalori yang dikonsumsi yang sedikit atau kurang dari 244 kkal/hari.
Di zaman modern ini, jumlah kalori suatu makanan bisa diketahui melalui berbagai aplikasi yang dapat diunduh gratis melalui smartphone kita.
Penting juga diketahui, jika over mengonsumsi fast food dan instan food, kita bisa mengalami:
* Gizi lebih/overweight,
* Obesitas,
Baca Juga: 6 Hal Ini Sebabkan Wanita Memiliki Payudara Kendur, Jangan Kaget
* Penyakit jantung,
* Menyebabkan kolesterol tinggi,
* dan dampak-dampak lainnya.
Bagi orangtua, perlu tahu bahwasannya saat ini sebagian dari orang yang mengkonsumsi makanan ini adalah para remaja sekolah.
Waktu makan siang mereka habiskan dengan memesan fast food melalui aplikasi online yang sedang tren saat ini.
Padahal kebiasaan memesan makanan melalui aplikasi tidak selalu bermanfaat baik untuk tubuh.
Ketahuilah, manusia yang kurang gerak berkontribusi pada memburuhknya kesehatan tubuhmu.(*)
Baca Juga: Inilah 3 Efek Samping Menelan Pasta Gigi Bagi Kesehatan Anak
Source | : | Gizigo.id-fastFood |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar