Kondisi seperti penyakit ginjal kronis, endokrin atau penyakit metabolik seperti asidosis mungkin bertanggung jawab untuk menyebabkan penurunan ekskresi asam urat.
3. Makanan tertentu
Peningkatan kadar asam urat juga bisa disebabkan oleh makanan tertentu yang memiliki konsentrasi purin tinggi.
Makanan seperti hati dan daging ginjal, daging merah, ikan, unggas, sarden, jamur, ikan teri, bir dan ragi diketahui menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
4. Kanker dan kemoterapi tertentu
Individu yang menderita kanker dan memiliki tumor yang tumbuh cepat lebih rentan terhadap asam urat tingkat tinggi, terutama pada kasus orang dengan multiple myeloma, kanker metastatik dan beberapa jenis leukemia dan limfoma.
Hal ini karena pembentukan sel tumor cenderung mengarah pada retensi dan pembentukan asam urat. Selain itu, kadar asam urat juga dapat meningkat akibat pengobatan kemoterapi.
5. Sindrom Lesch-Nyhan
Baca Juga: Kaizen, Cara Jepang Untuk Mengalahkan Kemalasan Agar Lebih Produktif
Baca Juga: Diet Resistensi Insulin untuk Diabetes, Makanan yang Dianjurkan
Sebuah sindrom yang disebabkan karena satu set gen yang rusak menyebabkan kekurangan enzim yang disebut hypoxanthine phosphoribosyltransferase 1 atau HPRT1.
Enzim ini bertanggung jawab untuk mengendalikan produksi asam urat dalam tubuh dan jika tidak ada, tubuh menghasilkan asam dalam jumlah besar.
Beberapa karakteristik umum dari gangguan ini termasuk kandung kemih dan batu ginjal serta masalah perilaku atau neurologis.
6. Penyebab lainnya
Beberapa penyebab lain yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat termasuk stres, rutinitas olahraga yang ketat serta penurunan berat badan yang cepat. (*)
Baca Juga: Ini Dia 3 Tanda Tubuh Memerlukan Peregangan Rutin Agar Selalu Bugar
Baca Juga: 9 Gejala Tetanus, Bisa Berujung Kematian Bila Tak Segera Ditangani
Source | : | Journal of American Medical Association Internal Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar