Berat badan: Kelebihan berat badan atau obesitas cenderung meningkatkan kolestero dan merupakan faktor risiko penyakit jantung, menurut National Library of Medicine.
Meskipun ada beberapa hal yang mungkin di luar kendali yang dapat mempengaruhi berat badan termasuk kondisi tertentu dan efek samping dari beberapa obat, jika ingin mempertahankan berat badan yang sehat, kita dapat berkonsultasi tentang hal ini dengan dokter.
Merokok: Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL(low density lippoprotein) atau lemak jahat dan menurunkan kadar kolesterol HDL (high density lippoprotein) atau lemak baik.
Aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan kadar kolesterol HDL yang lebih rendah.
3. Apa faktor tingkat kolesterol di luar kendali?
Usia: Meskipun kolesterol tinggi dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, itu paling sering didiagnosis pada mereka yang berusia antara 40 dan 59, menurut NHLBI.
Ini karena seiring bertambahnya usia, metabolisme Anda berubah, dan hati tidak lagi mampu menghilangkan kolesterol LDL seperti dulu.
Jenis kelamin: Pria lebih cenderung memiliki kolesterol tinggi daripada wanita ketika mereka berusia antara 20 dan 39 tahun, tetapi wanita lebih cenderung memiliki kolesterol tinggi di semua usia lainnya, menurut NHLBI.
Baca Juga: Hantavirus Pulmonary Syndrome, Gangguan Pernapasan Akibat Virus dari Hewan Pengerat
Baca Juga: Penggunaan Aspirin Dapat Meningkatkan Risiko Gagal Jantung Pada Perokok, Studi
Risiko kolesterol tinggi pada wanita juga dapat meningkat karena pil KB, menopause, dan kehamilan.
Ras/etnis: Ras dan etnis dapat memengaruhi risiko memiliki kolesterol tinggi. Misalnya, orang kulit putih non-Hispanik lebih mungkin dibandingkan kelompok lain untuk memiliki kolesterol total tinggi.
Source | : | Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar