GridHEALTH.id - Siapa yang tidak kenal degan Kourtney Kardashian, seorang artis dunia.
Kini Kourtney Kardashian, ibu 3 orang anak tiga anak, Mason (12), Penelope (9), dan Reign (7), dengan mantan pasangannya Scott Disick, sedang menjalain hubungan dengan Travis Barker.
Travis Barker sendiri telah memiliki anak dengan pasangan sebelumnya, Shanna Moakler, yaitu; Landon (18), dan Alabama (16).
Tapi hingga saat ini meski menurut kabar Kourtney Kardashian dan Travis Barker sudah menikah, keduanya belum memiliki anak.
Mungkin atas dasar itu, keduanya sepakat untuk menjalani bayi tabung.
Hal ini menjadi keputusan keduanya setelah upaya alami dilakukan tidak membuahkan hasil.
Jadi demi kehadiran anak keduanya harus melakukan prosedur in vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung.
Mengenai bayi tabung yang dilakukannya, diceritakan langsung oleh Kourtney Kardashian kepada ibunya, Kris Jenner.
Hal itu diketahui dari tayangan program reality show kelurga besar mereka, The Kardashians, yang dirilis pada Senin, 14 Maret.
Baca Juga: Hanya Minum Air Lemon Setengah Cangkir, Cukup Sebagai Obat Alami Batu Ginjal
"Travis dan saya ingin punya bayi, jadi dokter saya menganjurkan kami untuk melakukan IVF,” papar Kourtney Kardashian, pendiri merek gaya hidup Poosh, kepada ibunya.
Dia pun mengatakan pada sata itu, “Sepertinya itu bukan pengalaman yang paling menakjubkan.”
Tak hanya itu percekapan yang terjadi saat itu. Kepada ibunya dia juga mengungkapkan komentar negatif di Instagram tentang kenaikan berat badannya di tengah IVF.
"Setiap orang di media sosial selalu berkomentar seperti, 'Kourtney hamil, Kourtney hamil, berat badan Kourtney bertambah banyak,'" dia menjelaskan.
“Sangat tidak sopan mengomentari orang ketika kamu tidak tahu apa yang sebenarnya mereka alami. Obat yang mereka berikan kepada saya, mereka membuat saya mengalami menopause. … Secara harfiah memasuki menopause,” jelas Kourtney Kardashian, yang tentu membuat kaget banyak pemirsa.
Mendengar hal itu, sang ibu, Kris bertanya, “Berdasarkan apa, obat?” Putri sulungnya menjawab, “Ya.”
Mengenai hal tersebut, Kourtney tidak menjelaskan apakah dia sekarang menopause, atau baru saja mengalami gejala seperti menopause.
Asal tahu saja, setelah menopause, kehamilan alami tidak mungkin terjadi secara alami.
Tapi kehamilan bisa mungkin dengan program bayi tabung, dan telur yang sebelumnya dibekukan masih dapat digunakan.
Baca Juga: 5 Penyebab Osteoporosis Terjadi di Usia Muda, Perokok Sangat Berisiko
Benarkah Program Bayi Tabung Sebabkan Menopause?
Mengenai apa yang diucapkan Kourtney Kardashian tentang menopause saat menjalani program bayi tabung, ternyata sudah lama orang-orang bertanya mengenai hal itu.
"Apakah Program Bayi Tabung (IVF) mempercepat menopouse pada wanita?"
"Apakah program memiliki anak itu akan membuat wanita cepat Menopause?"
Tidak mudah untuk menjelaskan mengenai hal tersebut.
Tapi untuk bisa memahaminya, baiknya mengetahui fakta-fakta berikut ini, yang dilansir dari bayitabungku.com (19/12/2017).
Untuk diketahui, ovarium wanita memiliki kantung telur yang belum matang yang dikenal sebagai folikel, yang berpotensi berkembang menjadi telur matang.
Namun, sebagian besar folikel ini akan hilang atau lenyap tanpa harus memenuhi tujuannya.
Wanita dilahirkan dengan jutaan telur di indung telur mereka. Telur ini diam di ovarium sampai wanita mencapai usia menarche (saat mereka mendapatkan menstruasi pertama mereka).
Baca Juga: Awas, Anak Balita yang Meninggal Karena Covid-19 Biasanya Punya Komorbid
Pada saat itu, telur di indung telur mulai muncul setelah berhibernasi selama 10-16 tahun.
Hal ini disebabkan pelepasan hormon dari organ-organ di bawah otak kita yang disebut hipotalamus dan hipofisis.
Jadi, pada awal menstruasi, indung telur kita akan merekrut sekitar 10-20 butir telur sekaligus. Namun, setelah menstruasi, tubuh kita hanya akan memilih satu telur untuk tumbuh.
Sisa telur akan mengalami kemunduran dan mati. Dengan bantuan hormon kita, telur 'pilihan' tertentu tumbuh dengan ukuran dan kedewasaan tertentu, dan kemudian ovulasi akan terjadi. Makanya, kita hanya melepaskan satu telur matang setiap siklus haid.
Tapi dari banyak folikel ini, hanya satu di antaranya yang akan menjadi dominan dan matang. Yang lain yang tidak mendapatkan kesempatan untuk matang dan melepaskan sel telur, akan hancur dan hilang dalam proses alami yang disebut atresia.
Hilangnya folikel ini selama setiap siklus menstruasi berarti beberapa telur yang belum berkembang juga hilang.
Karena itu, sepanjang masa reproduksi seorang wanita, indung telurnya akan melepaskan hanya sekitar 400 telur, meski terlahir dengan jutaan telur.
Jadi pada dasarnya, kita 'membuang' sekitar 12-20 setiap siklus haid, sampai hari kita mencapai masa menopause, dimana tidak ada telur di indung telur kita.
Sehingga jika seorang wanita secara alami hanya menghasilkan satu butir telur per siklus haid, bagaimana dengan Program Bayi Tabung (IVF) yang pada programnya memanen beberapa telur sekaligus?
Baca Juga: Asam Urat Tinggi Bisa Menyebabkan Batu Ginjal, Lakukan Ini Agar Tak Muncul
Nah, bagi seorang wanita yang sedang menjalani Program Bayi Tabung (IVF), penggunaan obat kesuburan suntik (obat hormonal) akan merangsang indung telurnya untuk mengatasi kecenderungan alami memilih satu telur dominan dan 'membuang' telur lain yang dihasilkan selama siklus tertentu ini.
Dalam skenario ini, suntikan hormonal akan merangsang semua telur yang direkrut selama siklus khusus ini tumbuh bersamaan.
Setelah telur-telur ini mencapai ukuran dan kedewasaan tertentu, mereka akan dipanen selama prosedur pengambilan telur.
Ketika seorang wanita menjalani Program Bayi Tabung (IVF), dia akan diberi resep suntikan yang mengandung FSH.
Jumlah yang diberikan akan beberapa kali lebih tinggi dari yang biasanya diproduksi tubuhnya. Tingginya jumlah FSH ini akan merangsang lebih banyak folikel dari pada biasanya dan membantu lebih banyak dari mereka untuk matang menjadi telur.
Hal yang penting untuk dipahami adalah bahwa FSH hanya akan bertindak berdasarkan folikel yang diproduksi secara alami oleh wanita setiap bulan.
Karena itu, tidak ada penipisan pasokan telur secara keseluruhan. Dan ketika telur tersebut dipanen selama Program Bayi Tabung (IVF), mereka sebenarnya telah terhindar dari atresia yang akan terjadi selama siklus menstruasi tersebut.
Penting dicatat, apakah mereka menjalani IVF atau tidak, wanita yang berjuang dengan infertilitas biasanya berisiko memiliki cadangan ovarium yang buruk dan mencapai masa menopause dini.
Salah satu tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi cadangan ovarium rendah adalah tes darah Anti-Mullerian Hormone (AMH).
Baca Juga: Susu, Dapat Menyembuhkan Tangan Pecah-pecah Dari Luar dan Dalam
Cadangan telur dan kadar AMH biasanya menurun seiring bertambahnya usia dan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti perawatan kanker atau operasi ovarium, serta penyebab genetik, endometriosis, tumor, kondisi imunologi dan indeks massa tubuh yang tinggi.
Dengan pemikiran tersebut, penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di seluruh dunia, termasuk British Fertility Society, Universitas Queensland, Australia, dan Universitas Cornell, AS telah memastikan bahwa Program Bayi Tabung (IVF) bahkan dengan banyak siklus, tidak menyebabkan penipisan telur atau menopause dini.
Setelah mempelajari ratusan pasien IVF selama bertahun-tahun, para peneliti ini menyimpulkan bahwa IVF tidak mempengaruhi waktu atau tingkat keparahan gejala menopause.
Faktanya, banyak pasien IVF yang mencapai menopause pada usia rata-rata lebih dari 50, yang sebanding dengan rata-rata nasional yang paling dan sangat mirip dengan ibu mereka sendiri.
Studi tersebut juga menemukan bahwa sebagian besar responden telah melahirkan setidaknya satu anak sebagai akibat IVF.
Nah, dari sini kita tentu sudah bisa memahami, mengenai apa yang dipaparkan oleh Kourtney Kardashian mengenai menopause dini yang dialaminya.
Intinya, program Bayi Tabung (IVF) pada seorang wanita tidak akan mempercepat proses menopause atau mengalami menopause dini.(*)
Baca Juga: Cara Gargling yang Tepat Supaya Hasilnya Maksimal, 3T Kuncinya
Source | : | Tempo-menopause,Bayitabungku-menopause |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar