3. Diare
4. Mengeluh sakit di bagian perut
5. Muncul ruam di kulit
6. Sakit kepala atau pusing (tanda tekanan darah rendah)
7. Mata merah
Perlu dipahami, kalau tidak setiap anak yang mengalami MIS-C mempunyai gejala yang sama.
Risiko anak mengalami MIS-C pasca dinyatakan sembuh dari Covid-19, dapat dicegah melalui vaksinasi.
Baca Juga: Skenario Covid-19 Jadi Endemi Dimulai, Presiden Instruksikan Melakukan Persiapan di Indonesia
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Child and Adolescent Health, menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja berusia 12-20 tahun yang sudah dapat vaksinasi Covid-19, tingkat MIS-C jauh lebih rendah dibanding mereka yang tidak divaksinasi.
Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat, di mana para tim peneliti menganalisis kasus MIS-C sejak Desember 2020 hingga Desember 2021 pada anak-anak dan remaja 12-20 tahun yang sudah divaksinasi.
“Hasil kami menunjukkan bahwa kasus MIS-C setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi dan kemungkinan mengembangkan MIS-C jauh lebih besar pada anak-anak yang tidak divaksinasi dan terkena Covid-19,” kata Dr Anna R Yousaf dari CDC, dikutip dari GridHEALTH.id, (26/02/2022).
Di Indonesia, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun sudah bisa dilakukan sejak akhir tahun lalu.
Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah melindungi anak dari paparan Covid-19, apalagi saat ini aktivitas belajar di sekolah perlahan mulai kembali normal.
Selain itu, vaksin Covid-19 juga dapat membantu mencegah gejala yang serius dan mengancam jiwa, jika terpapar.
Baca Juga: Awas, Anak Balita yang Meninggal Karena Covid-19 Biasanya Punya Komorbid
Source | : | Kompas.com,CDC,Gridhealth.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar