GridHEALTH.id - Air susu ibu atau ASI adalah makanan lengkap yang mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk bertahan hidup dan berkembang.
Dan menyusui tidak hanya memberi nutrisi pada bayi tetapi juga memastikan ikatan antara ibu dan anak. Juga dapat mencegah infeksi telinga pada bayi.
Tetapi nasihat dan saran seputar ASI, yang mungkin bermaksud baik, namun tidak semua nasihat benar secara faktual. Terutama mitos tentang menyusui sangat banyak.
Dan salah satu mitos tersebut adalah bayi alergi terhadap ASI di saat ibu mengatasi tantangan dalam menyusui seperti pembengkakan payudara, puting pecah-pecah, dll.
Untuk memberikan nutrisi yang sangat dibutuhkan bayinya, tentu mendengar mitos tentang alergi ASI bisa mengecilkan hati ibu.
Tetapi apakah benar ada bayi alergi terhadap ASI? "Sejatinya ASI adalah makanan alami yang paling bergizi dan mudah dicerna yang dapat diterima oleh sistem pencernaan bayi yang belum matang.
ASI memiliki semua sumber gizi yang dibutuhkan bayi, mulai protein alami, lemak, mineral dan vitamin dalam jumlah yang tepat. Bayi tidak boleh alergi terhadap ASI ibunya,"kata Mariam Webster, MD, konsultan laktasi pada American Pregnancy Association.
Lantas, apa artinya bila ada tanda-tanda 'alergi' pada bayi yang menyusui? Makanan yang ibu makan dipecah menjadi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan zat gizi mikro dan ditransfer ke payudara melalui darah.
Yang disebut alergi ASI bisa jadi alergi terhadap sesuatu yang telah diturunkan ke bayi melalui ASI ibu. Misalnya ibu makan makanan pedas atau asam yang membuat pencernaan bayi terganggu. Jadi, menyapih bayi bukanlah solusi.
Baca Juga: Satu Lagi Manfaat ASI, Menyusui Dapat Memperkuat Jantung Bayi, Terutama Pada Prematur
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Ini Dapat Menghindari Pria dari Kanker Prostat
Menghilangkan makanan yang dimakan ibu yang jadi penyebab 'alergi' lebih tepat dilakukan. Tetapi hal ini dapat menjadi tantangan dan frustasi bagi ibu baru.
Meskipun bayi tidak bisa alergi terhadap ASI ibu mereka, mereka secara umum bisa alergi terhadap ASI oleh karena menyusu dari donor ASI atau bank ASI.
Bayi tersebut dapat mengembangkan alergi terhadap ASI. Tetapi lebih tepat disebut pencernaannya tidak cocok dengan makanan yang dimakan ibu donor atau ibu dari bank ASI.
Intoleransi laktosa pada bayi terkadang disalahartikan sebagai alergi ASI. Ini terjadi karena kekurangan enzim pencernaan laktosa (laktase) di usus kecil.
Alaktasia kongenital (kekurangan laktase bawaan) adalah kelainan genetik langka di mana bayi tidak dapat memecah laktosa dalam ASI karena kekurangan laktase saat lahir. Bicarakan dengan dokter bila hal ini terjadi. (*)
Baca Juga: Pilihan Menu Sarapan Terbaik Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol
Source | : | American Pregnancy Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar