GridHEALTH.id - Tak sedikit orang yang mengalami masuk angin ketika melewatkan jam makan alias telat makan.
Kondisi ini ternyata tidak mengherankan sebab telat makan memang dapat membuat badan lemas dan muncul sensasi tidak enak badan.
Kondisi inilah yang sering disebut masuk angin.
Meski tidak ada dalam istilah medis, masuk angin kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.
Dalam artikel GridHEALTH.id (21/3/2022) sebelumnya, istilah masuk angin sebenarnya digunakan untuk menggambarkan kumpulan gejala dari suatu penyakit, seperti maag dan flu.
Gejala ini bisa termasuk badan terasa pegal-pegal, perut kembung, begah, atau sakit perut, buang angin terus-menerus, mual, batuk, merasa kedinginan, dan demam.
Gejala maag yang paling umum adalah perut begah, sakit perut, dada terasa perih, dan sering sendawa.
Sementara itu, gejala flu termasuk sakit tenggorokan, pilek, batuk, hidung tersumbat, dan demam.
Terkadang, flu juga dapat mengakibatkan nyeri otot atau pegal-pegal.
Baca Juga: Sering Telat Makan, Penyebab Asam Urat yang Jarang Diketahui
Lantas kenapa telat makan sering menyebabkan masuk angin?
Dilansir dari Kompas.com (6/9/2018), dr. Mulia Sp.PD, spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki jam biologis yang disebut ritme sikardian.
Ritme sirkadian adalah jadwal kerja atau shift kerja bagi setiap organ tubuh manusia, termasuk organ-organ pada sistem pencernaan.
Jadi bila kita makan tidak teratur, ritme sikardian akan terganggu sehingga mengalami berbagai gejala.
Saat telat makan, kita bisa mengalami kram perut.
Biasanya kram perut terjadi akibat penyakit lambung, refluks asam lambung, atau tukak lambung.
Bahkan saat melewatkan jam makan dan membiarkan perut kosong, lalu baru makan lagi setelah perut kosong dalam waktu yang lama, perut menjadi kembung dan kelebihan gas yang disertai dengan sakit perut.
Keluhan-keluhan seputar pencernaan dan badan lemas inilah yang sering dianggap masuk angin.
Jadi memang bisa dikatakan bahwa telat makan menjadi penyebab beberapa gejala masuk angin.
Baca Juga: Sering Masuk Angin Bisa Jadi Pertanda Stres, Ketahui Cara Mencegahnya Ini
Namun, telat makan sendiri tidak akan menyebabkan flu.
Penyakit flu disebabkan oleh infeksi virus influenza dalam tubuh, bukan karena makan tidak teratur.
Apa dampaknya jika sering telat makan?
Selain memicu penyakit lambung, telat makan juga bisa memengaruhi sistem pencernaan.
Telat makan atau makan tidak teratur dapat menurunkan energi yang digunakan untuk mencerna dan menyerap makanan.
Sistem pencernaan melakukan pengolahan makanan terus-menerus selama 8-10 jam, sehingga saat kita makan tidak teratur, tubuh juga tidak dapat menyuplai nutrisi secara teratur ke seluruh organ dan sel.
Metabolisme tubuh juga ikut melambat untuk menyimpan kalori dalam tubuh agar bisa dibakar dalam waktu yang lama.
Hal ini akan membuat kita lebih mudah lelah, lemas, lesu, bahkan mood jadi tidak baik. Aktivitas pun jadi ikut terganggu.
Selain itu, makan tidak teratur justru dapat meningkatkan berat badan.
Ritme sikardian mengatur sinyal lapar dan kenyang yang dapat menjaga berat badan tetap ideal.
Saat makan tidak teratur, tubuh jadi bingung sebenarnya kita sudah kenyang atau masih lapar.
Bisa-bisa kita justru tetap makan banyak meskipun sudah kenyang.
Apalagi kalau melewatkan sarapan atau makan siang, kemungkinan besar ketika makan, kita jadi kalap dan makan kebanyakan. Inilah yang lantas membuat angka timbangan naik.(*)
Baca Juga: Mengobati Masuk Angin Dengan Kencur Mudah Dilakukan, Ini Caranya
Source | : | Kompas.com,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar