Selain boraks, ada beberapa kandungan berbahaya lain yang perlu diwasapadai yakni formalin, rhodamin B, dan methanil yellow.
Dilansir dari WebMD, boraks merupakan campuran dari boron, natrium, dan oksigen. Bentuknya bubuk dan digunakan untuk membersihkan rumah, serta penyokong deterjen baju.
Dilihat dari tujuan penggunaannya, boraks tentu saja tidak boleh dicampurkan ke dalam bahan makanan.
Jika mengonsumsi makanan dengan campuran boraks, maka akan menimbulkan rasa mual, muntah, diare, hingga gagal ginjal.
Sama seperti boraks, formalin juga bahan kimia yang tidak seharusnya dicampurkan bersama dengan bumbu-bumbu masak.
Menurut Centre for Food Safety, formalin adalah bahan kimia yang umumnya dipakai dalam industry pembuatan resin plastik, industri kayu, kertas, dan tekstil.
Formalin adalah larutan dari sekitar 37% fromldehida, yang berfungsi sebagai desinfektan dan pengawet produk rumah tangga.
Baca Juga: Untuk Membatalkan Puasa Lebih Baik Makan Kurma atau Minum Air Putih?
Menelan sedikit makanan dengan kandungan formalin, mungkin tidak akan menimbulkan efek apapun.
Tetapi, jika ini dilakukan dalam jumlah besar, maka akan menyebabkan sakit perut parah, muntah, koma, cedera ginjal, hingga kematian.
Selain mengenali ciri-ciri takjil dengan kandungan berbahaya, Agus Riyanto juga menyarankan untuk tidak membeli takjil yang dibungkus dengan kertas koran ataupun plastik hitam.
Ini karena dikhawatirkan terjadi pencemaran biologis, di mana bahan kimia yang ada di kertas koran atau plastik mencemari makanan yang nantinya akan dikonsumsi.
“Kalau cemaran biologis tidak bisa kita lihat dalam takjil menggunakan mata telanjang, tapi kita bisa lihat dari pedagang yang menjual takjil itu, apakah dia menerapkan sanitasi yang higenis pada kemasan takjil dan lapak dagangannya serta di sekitar lapak dangangannya atau tidak,” pungkasnya.
Apabila membeli makanan siap saji, jangan lupa untuk mengecek label kemasan, izin edar, dan tanggan kedaluwarsa.(*)
Baca Juga: Inilah 6 Rekomendasi Makanan untuk Redakan Perut Begah Usai Berbuka
Source | : | ANTARA,WebMD,Centre for Food Safety |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar