Diyakini bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup selama periode tersebut dapat menyebabkan perubahan klinis ini.
“Saat pasien mengonsumsi warfarin, efek obat dapat dipengaruhi oleh asupan vitamin K, yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau atau bahan makanan lain seperti mayones.
Penting bagi mereka untuk menjaga kekentalan darah dalam kisaran yang telah ditentukan sebelumnya agar tidak terlalu kental (risiko penggumpalan darah lebih tinggi) dan tidak terlalu encer (risiko perdarahan lebih tinggi),” jelas Departemen Farmasi Rumah Sakit Umum di Singapore Health
Oleh karena itu, langkah-langkah dapat diambil untuk menyesuaikan dosis obat dan memantau pasien yang berpuasa dan menggunakan warfarin selama Ramadan.
Bagaimana dosis obat dapat berubah selama Ramadan?
Untuk membantu kita menjalankan ibadah puasa dengan lancar selama Ramadan, dan menjaga asupan obat, dokter/apoteker dapat membantu kita menyesuaikan:
- Waktu minum obat
Baca Juga: Apakah Vaksin Covid-19 Mempengaruhi Kehamilan, Ini Jawaban Dokter
Baca Juga: Kanker Prostat Salah Satu Kanker Terbanyak Pada Pria, Kenali Gejalanya
- Jumlah dosis
- Rentang waktu antara setiap dosis
- Total dosis harian
Sebagai pengingat, selalu konsultasikan dengan dokter dan apoteker dan jangan mengubah dosis obat sendiri.
Mengubah dosis obat sendiri dapat memengaruhi cara kerja obat, dan akibatnya memengaruhi efektivitas dan keamanannya. (*)
Source | : | WebMD,Harvard Medical School |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar