GridHEALTH.id - Batu empedu adalah zat kecil seperti kerikil yang berkembang di kantung empedu.
Sementara itu, kantung empedu adalah kantung kecil berbentuk buah pir yang terletak di bawah hati di perut kanan atas.
Cairan yang disebut empedu membantu tubuh mencerna lemak. Empedu dibuat di hati kemudian disimpan di kantong empedu sampai tubuh membutuhkannya.
“Kandung empedu berkontraksi dan mendorong empedu ke dalam tabung yang disebut saluran empedu umum yang membawanya ke usus kecil, di mana ia membantu pencernaan,” kata Dr Ali Jasim, Spesialis Gastroenterologi, Rumah Sakit Zulekha, Sharjah di Uni Emirat Arab (UEA) dikutip dari Al Arabiya (07/04/2022).
Batu empedu bisa sekecil sebutir pasir atau sebesar bola golf. Kandung empedu dapat mengembangkan hanya satu batu besar, ratusan batu kecil, atau kombinasi keduanya.
Batu empedu dapat menghalangi aliran normal empedu jika mereka bergerak dari kantong empedu dan bersarang di salah satu saluran yang membawa empedu dari hati ke usus kecil.
Empedu yang terperangkap di saluran ini dapat menyebabkan peradangan di kantong empedu, saluran, atau dalam kasus yang jarang terjadi, hati.
Jika salah satu saluran empedu tetap tersumbat untuk jangka waktu yang signifikan, kerusakan parah atau infeksi dapat terjadi di kantong empedu, hati, atau pankreas.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa berakibat fatal. Tanda-tanda peringatan dari masalah serius adalah demam, penyakit kuning, dan nyeri terus-menerus.
Baca Juga: Gangguan Batu Empedu, Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini
Wanita dua kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengembangkan batu empedu. Penyebabnya diduga adalah kelebihan estrogen dari kehamilan, terapi penggantian hormon, dan pil KB.
Ini semua tampaknya meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan mengurangi pergerakan kantong empedu, yang dapat menyebabkan batu empedu, kata Dr Jasim.
Batu empedu sering diturunkan dalam keluarga, menunjukkan kemungkinan adanya hubungan genetik.
Sementara kelebihan berat badan meningkatkan risiko mengembangkan batu empedu. Faktor risiko lain termasuk penurunan berat badan yang cepat, obat penurun kolesterol dan diabetes.
Serangan kandung empedu sering terjadi setelah makan berlemak, dan dapat terjadi pada malam hari. Serangan tipikal dapat menyebabkan:
- Nyeri menetap di perut kanan atas yang meningkat dengan cepat dan berlangsung dari 30 menit hingga beberapa jam
- Sakit di punggung di antara tulang belikat
- Sakit di bawah bahu kanan
- Sering demam ringan atau kedinginan
Baca Juga: Bikin Kehausan Sepanjang Hari, 5 Makanan Ini Jangan Dimakan Saat Sahur
- Warna kulit kekuningan atau bagian putih mata
- Tinja berwarna tanah liat
Banyak orang dengan batu empedu tidak memiliki gejala maka batu empedu ini sering disebut 'batu diam'.
Mereka tidak mengganggu fungsi kandung empedu, hati, atau pankreas dan tidak memerlukan perawatan. Seringkali, batu empedu ditemukan selama tes untuk kondisi kesehatan lainnya.
Jika sering mengalami serangan kandung empedu atau gejala-gejala di atas, dokter kemungkinan akan merekomendasikan kita untuk mengangkat kantong empedu melalui operasi yang disebut kolesistektomi. Hampir semua kolesistektomi dilakukan dengan laparoskopi. (*)
Baca Juga: Doa yang Dibacakan di Saat Sahur Agar Ibadah Puasa Sah dan Lancar
Baca Juga: Berpuasa Pada Saat Hamil di Trimester Dua Dapat Menurunkan Risiko Diabetes Gestasional
Source | : | Al Arabiya |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar