Asap dari api dapat menyimpan bahan kimia pada sayuran kebun dan tanah kebun. Orang dapat terpapar bahan kimia tersebut dengan memakan buah dan sayuran yang ditanam di dekat api sampah atau di tanah kebun yang digali dengan abu.
Anak-anak kecil mungkin berada pada risiko yang lebih besar daripada orang dewasa karena perilaku bermain mereka, ukurannya yang kecil dan tubuh mereka yang sedang berkembang.
Peluang terjadinya efek kesehatan dari kontak (paparan) dengan asap dari kebakaran tergantung pada seberapa banyak asap yang kontak dengan seseorang, bagaimana seseorang terpapar (misalnya, menghirup asap atau makan sayuran yang terkena asap) dan berapa lama dan sering orang tersebut terpapar.
Beberapa orang mungkin lebih atau kurang sensitif dibandingkan orang lain terhadap bahan kimia dalam asap.
Orang yang terpapar asap dapat mengalami mata dan hidung terbakar, batuk, mual, sakit kepala, atau pusing.
Beberapa orang menemukan bau yang dihasilkan oleh tong yang terbakar tidak menyenangkan, dan mereka mungkin mengalami ketidaknyamanan, sakit kepala, dan mual.
Asap dapat memicu serangan asma. Orang dengan kondisi jantung dan paru-paru berada pada risiko yang lebih besar untuk efek kesehatan.
Paparan berulang terhadap polutan dalam asap pembakaran dapat terjadi ketika orang membakar sampah secara teratur, dan ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan kronis.
Baca Juga: Tips Mencegah Pendarahan Rahim yang Berlebihan Saat Melahirkan
Baca Juga: Mulai Trending, Metode Diet 17 Hari Untuk Menurunkan Berat Badan
Selain itu, tong pembakaran yang tidak dijaga atau pembakaran halaman belakang dapat menyebabkan kebakaran yang tidak disengaja.
Informasi dari US Environmental Protection Agency, NYS Department of Health dan NYS Department of Environmental Conservation studi menunjukkan bahwa asap dari pembakaran sampah dalam tong mengandung partikulat, karbon monoksida, hidrogen klorida, hidrogen sianida, benzena, stirena, formaldehida, arsenik. , timbal, kromium, benzo(a)piren, dioksin, furan, dan PCB.
Source | : | Health Line,Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar