GridHEALTH.id – Memar di tubuh biasanya terjadi setelah terjatuh atau mengalami benturan yang hebat, atau terkena pukulan benda tumpul.
Nah, kulit yang memar umumnya akan berubah warna menjadi lebih gelap, biru, atau sedikit berwarna ungu.
Dilansir dari Cleveland Clinic, perubahan warna pada memar terjadi akibat pembuluh darah yang ada di bawah kulit mengalami kerusakan. Akibatnya, ada kebocoran yang membuat warna kulit berubah.
Siapapun bisa mengalami luka memar, baik oleh orang dewasa ataupun anak-anak. Tapi, memar lebih sering dialami oleh orang yang berusia lanjut.
Selain karena terjatuh atau mengalami cedera ketika berolahraga, memar juga bisa disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu.
MIsalnya penyakit kanker, penyakit hati, kekurangan vitamin C dan K, bahkan ada juga yang memang terlahir dari keluarga yang kulitnya gampang memar.
Sebelum berubah warnanya berubah menjadi kebiruan atau kehitaman setelah beebrapa jam terluka, memar biasanya akan terlihat merah.
Saat disentuh, memar akan terasa lembut dan terkadang juga menyakitkan bagi orang yang mengalaminya. Khususnya pada hari-hari pertama.
Memar terbagi menjadi lima jenis, yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan pengobatan apa yang akan didapatkan.
Baca Juga: Mengobati Luka Lebam, Lakukan Metode RICE yang Mudah Dilakukan
Berikut adalah tipe-tipe memar berdasarkan dengan penyebabnya:
- Hematoma: Memar yang terjadi akibat trauma seperti kecelakaan mobil atau jatuh yang kuat. Memar yang terjadi bisa parah dan menyebabkan kerusakan kulit hingga jaringan.
- Purpura: Jenis memar ini biasanya akan diikuti dengan pendarahan kecil yang terjadi di bagian bawah kulit.
- Petechiae: Ini merupakan jenis memar yang ukurannya sangat kecil, tidak lebih dari 2 mm dan tidak akan berubah warnanya meski ditekan.
- Purpura pikun: Pupura pikun adalah memar yang terjadi saat seseorang sudah memasuki usia lanjut. Di mana kulitnya menjadi lebih tipis, kering, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Nah, perubahan kondisi tersebut kemudian membuat lansia jadi mudah mengalami benturan.
- Mata hitam: Memar yang disebabkan oleh pukulan yang mengenai mata, salah satu ataupun keduanya.
Ini membuat darah dan cairan menggenang di bawah mata, yang memicu kemunculan memar di sekitar mata.
Memar sebenarnya bisa hilang sendiri tanpa butuh bantuan obat apapun, selama satu hingga dua minggu.
Baca Juga: Temukan Memar Tanpa Sebab di Tubuh, Bisa Jadi Tanda 5 Kondisi Ini
Namun, selain karena bisa merusak penampilan, memar juga terkadang diikuti dengan rasa nyeri akibat peradangan yang merupakan respon alami tubuh terhadap cedera.
Tentunya hal ini sama sekali tidak nyaman bagi seseorang yang mengalami memar di tubuhnya.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa obat memar peradangan yang bisa diberikan kepada orangtua hingga anak-anak.
1. Krim vitamin K
Memar terjadi akibat adanya pembekuan darah. Nah, vitamin K merupakan nutrisi yang penting untuk mengatasi kondisi tersebut.
Dalam sebuah studi, krim vitamin K mampu mengatasi memar setelah melakukan perawatan laser. Untuk menggunakannya, cukup oleskan krim vitamin K perlahan di bagian memar setidaknya dua kali dalam sehari.
2. Vitamin C
Vitamin C mempunyai sifat anti inflamasi dan bisa digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka. Vitamin ini bisa ditemukan dengan mudah di apotek dalam bentuk gel, krim, ataupun serum.
Cara penggunaan vitamin C untuk obat memar bisa beragam, ada yang dioles ataupun diminum, jika berupa suplemen.
Baca Juga: 9 Tanda Tubuh Ini Jika Muncul Harus Disikapi Serius, Ada Masalah Kesehatan di Diri Kita
3. Pereda nyeri
Nyeri pada memar biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam waktu tiga hari, setelah pertama kali cedera.
Namun, jika rasa nyerinya juga tidak kunjung reda, maka bisa minum obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran. Misalnya ibuprofen atau naproxen.
Akan tetapi, perlu hati-hati saat meminum obat pereda nyeri, karena berisiko menyebabkan terjadinya peningkatan pada peredaran darah pada lansia atau yang menggunakan pengencer darah.
Walaupun sebagian besar memar di tubuh bukan merupakan hal yang berbahaya, tapi tetap ingat kalau ini juga bisa terjadi akibat kondisi yang parah.
Apalagi jika setelah melakukan pengobatan dengan menggunakan obat memar tersebut, tidak ada perubahan sama sekali.
Segera periksa ke dokter, jika mengalami kondisi berikut:
* Muncul benjolan di atas luka memar
* Memar terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan
* Melihat adanya darah saat buang air kecil atau buang air besar.(*)
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Kentang yang Tidak Banyak Diketahui, Salah Satunya Hilangkan Stres
Source | : | Healthline,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar