- Ruam mirip biang keringat yang muncul di seluruh tubuh.
Tanda ini lebih sering terjadi pada siku, punggung tangan dan kaki.
- Chilblain atau ruam di kulit yang berwarna ungu atau merah dan menonjol di kulit.
Bagian tersebut biasanya disertai dengan rasa sakit.
Selain temuan tersebut, studi lain juga menemukan bahwa Omicron dapat bertahan lebih lama di permukaan kulit.
Studi, yang diunggah ke bioRxiv, oleh National Institute of Infectious Diseases Tokyo dan penelitian oleh Kyoto Prefectural University of Medicine menunjukkan hasil yang sama.
Studi tersebut meneliti virus Corona versi asli, varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, dengan Omicron.
Baca Juga: Menkes Budi Akan Memasukan Vaksin Kanker Sebagai Vaksin Wajib Didapat Masyarakat
Para peneliti mengamati virus di permukaan potongan kulit manusia asli dari mayat.
"Studi kami menunjukkan pada permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron menunjukkan waktu bertahan lebih dari dua kali lipat lebih lama dari strain Wuhan dan mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit," ujar tim peneliti dikutip dari Euronews.
Penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto menemukan virus corona varian awal menunjukkan durasi bertahan paling sedikit.
Sementara varian Omicron bertahan paling lama pada permukaan kulit hingga empat kali lipat.
Source | : | Who.int,Cnbcindonesia.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar