GridHEALTH.id – Setiap pasangan yang akan memasuki jenjang yang lebih serius, misalnya pernikahan diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Dilansir dari laman promkes.kemkes.go.id, skrining pra-nikah dilakukan untuk mencegah adanya masalah kesehatan pada diri sendiri, pasangan, ataupun anak di kemudian hari.
Pemeriksaan yang dilakukan saat skrining pra-nikah meliputi pemeriksaan genetik, hingga penyakit menular. Ini biasanya dilakukan 6 bulan sebelum hari pernikahan.
Tak berhenti sampai di situ, pemeriksaan kesehatan pun juga masih dianjurkan sebelum memutuskan mempunyai buah hati.
Tak berbeda jauh dari skrining pra-menikah, hal-hal yang diperiksa saat skrining pra-hamil pun juga hamper serupa. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui, apakah ada kelainan dan masalah kesehatan yang bsia menganggu kehamilan.
Nah, dari skrining pra-nikah dan pra-hamil, masing-masing dapat mengetahui kondisi kesehatan pasangan.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa terdeteksi saat melakukan skrining pra-nikah dan pra-hamil.
1. Hipertensi
Saat melakukan skrining pra-nikah, akan dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap. Salah satu hal yang dicek dalam pemeriksaan ini adalah tekanan darah.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Pada Kehamilan, Daging Kambing Bukan Penyebab
Tekanan darah diusahakan dalam kadar yang normal. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, dapat menimbulkan komplikasi saat kehamilan yang berbahaya bagi ibu dan anak.
2. Diabetes
Selain hipertensi, penyakit yang bisa terdeteksi saat skrining pra-nikah dan pra-hamil adalah diabetes. Karena terdapat pemeriksaan gula darah.
Diabetes merupakan penyakit yang bisa diturunkan kepada anak, jika orangtuanya juga mengalaminya. Dilansir dari American Diabetes Association, jika diri sendiri dan pasangan sama-sama mengidap penyakit ini, maka risikonya jadi 1 dari 10 dan 1 dari 4.
Selain itu, pada pria dengan diabetes yang tidak terkontrol juga akan menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi, yang memperkecil peluang untuk hamil.
Sementara pada wanita, kondisi ini bisa menimbulkan masalah saat hamil dan menganggu perkembangan janin.
3. Kelainan darah
Melalui pemeriksaan kesehatan, baik sebelum menikah atau hamil, dapat terdeteksi apabila terdapat kelainan darah, seperti thalasemia.
Thalasemia merupakan kelainan darah yang bisa diturunkan dari orangtua ke anak. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah secara normal.
Baca Juga: Kelainan Darah Thalasemia Muncul Pada 2 Tahun Pertama Kehidupan, Ini Gejalanya
4. HIV dan hepatitis
HIV dan hepatitis terutama hepatitis B dan C, dapat dengan mudah ditularkan melalui cairan tubuh, darah, dan hubungan intim.
Risiko penularan bukan hanya terhadap paangan, tapi juga calon buah hati yang akan dikandung oleh sang ibu nanti.
Nah, dengan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menikah dan hamil, pasangan bisa tahu kondisi masing-masing untuk meminimalisir terjadinya penularan.
5. Infeksi menular seksual
Melalui skrining pra-nikah dan pra-hamil, dapat terdeteksi jika ada penyakit infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, ataupun sifilis.
Jika terdeteksi sejak awal, maka terdapat perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi menular seksual.
Selain mencegah terjadinya penularan ke pasangan, pengobatan penyakit infeksi menular seksual juga dapat mengurangi masalah saat kehamilan dan ketidaksuburan.
Itulah lima penyakit yang bisa terdeteksi dari skrining pra-nikah dan pra-hamil. Pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius dan penularan terhadap calon buah hati.(*)
Baca Juga: 5 Cara Supaya Terhindar Penyakit Kelamin Saat Berhubungan Intim
Source | : | promkes.kemkes.go.id,American Diabetes Association |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar