GridHEALTH.id – Melakukan pemeriksaan kadar vitamin dalam tubuh, penting dilakukan dalam menjaga kesehatan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia.
Misalnya pada anak-anak usia 1-3 tahun kebutuhan vitamin D yang harus dipenuhi sekitar 600-3.000 IU/hari.
Sedangkan orang dengan rentang usia 9-70 tahun, butuh vitamin D sebanyak 600-4.000 IU/hari.
Jumlah vitamin D yang cukup dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi dan gangguan sistem kekebalan tubuh, pengeroposan tulang, kanker (kanker prostat, usus besar, dan payudara), serta sclerosis ganda.
Untuk mengetahui kebutuhan vitamin D dalam tubuh sudah tercukupi, bisa melalui pemeriksaan tes darah.
Terdapat dua jenis tes darah yang bisa dilakukan, tapi yang paling sering dilakukan adalah 25-hidroksivitamin D atau yang dikenal juga dengan 25(OH)D.
Mengutip laman testing.com, pemeriksaan defisiensi vitamin D dilakukan jika merasakan gejalanya seperti otot melemah atau kram, nyeri pada tulang, dan lainnya.
Pemeriksaan defisiensi vitamin D juga disarankan jika seseorang memiliki kondisi seperti berikut:
Baca Juga: Jika Mengalami Hal Ini Artinya Gejala Kekurangan Vitamin A, B, C, dan D
1. Berusia di atas 65 tahun
2. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
3. Mengalami osteoporosis
4. Pernah melakukan operasi penurunan berat badan
5. Mempunyai penyakit ginjal dan hati
Pemeriksaan defiensi vitamin D di labotarium dilakukan dengan cara mengambil darah menggunakan jarum yang ditusukkan ke vena.
Hanya sedikit saja jumlah darah yang diambil dan dimasukkan ke dalam tabung untuk diperiksa nantinya.
Sebelum menjalani pemeriksaan defisiensi vitamin di laboratorium, tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan atau berpuasa terlebih dahulu.
Setelah darah diambil, akan dipasangkan kain kasa dan perban untuk menghentikan pendarahan dan mencegah memar.
Baca Juga: 3 Pilihan Obat untuk Mengatasi Luka Memar, Mana yang Paling Efektif?
Memar di kulit mungkin terjadi setelahnya, jika tidak memberikan tekanan yang tepat pada bagian lengan yang tadi diambil darahnya.
Terdapat beberapa perbedaan tentang kadar vitamin D yang dibutuhkan oleh setiap orang. Masing-masing laboratorium juga mungkin akan menggunakan nomor yang berbeda sebagai referensi.
Namun beberapa hal yang mungkin ditemukan dari hasil tes pemeriksaan defisiensi vitamin di laboratorium di antaranya perbedaan dalam tes dan prosedur laboratorium, berat badan dan pigmentasi kulit, dan kondisi medis yang memengaruhi kemampuan tubuh menggunakan vitamin D.
Untuk mengetahui keakuratan dari hasil tes, lakukan diskusi dengan dokter.
Seberapa sering harus periksa defisiensi vitamin D?
Dokter biasanya tidak akan meminta pemeriksaan dilakukan rutin, tapi mungkin diperlukan tes ulang jika memiliki kondisi medis tertentu atau menunjukkan tanda-tanda defisiensi.
Terkadang kadar vitamin D diperiksa sebagai setelah muncul gejala di tubuh seperti nyeri, yang berlangsung lama akibat terjatuh atau trauma yang berarti.(*)
Baca Juga: Kekurangan Vitamin D, Ini Cara Efektif Meningkatkan Saat Di Rumah
Source | : | Cleveland Clinic,testing.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar