GridHEALTH.id - Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir penyakit infeksi membuat dunia mencekam.
Berawal dari infeksi Covid-19 yang berawal dari China hingga menjadikan dunia dilanda pandemi Covid-19.
Setelah tiga tahun, belum juga pandemi Covud-19 usai, malah China kini kembali Lockdown, muncul KLB hepatitis akut misterius.
Sebenarnya ada 10 KLB yang ditetapkan WHO sepanjang April 2022, tapi yang membuat heboh dan mencekam Indonesia hanya satau, hepatitis akut misterius.
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Baca Juga: 4 Manfaat Kacang Tanah yang Luput dari Perhatian, Bisa Cegah Penyakit Batu Empedu, Tapi ....
Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Virus Penyakit Mulut dan Kuku
Kini muncul kembali virus penyakit mulut dan kuku.
Karena infeksi virus penmyakit mulut dna kuku ini, memaksa pemerintah Jawa Timur bersiap dengan skema lockdown.
Penyakit infeksi virus mulut dan kuku ini dikahui sedang merebak di wilayah Jawa Timur.
Karenanya kemungkinan akan diambil langkah LockDown perwilayah, desa,m atau kecamatan.
Seperti disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (9/5/2022), Pemerintah telah menyiapkan skema lockdown untuk menekan penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
"Kami lihat seperti apa level penyakit yang ada. Kalau tingkat desa, ya desa yang lockdown. Kalau kecamatan, ya lockdown kecamatan," papar kepada wartawan, dilansir dari Jatimnow.com (10/05/2022).
Tidak Menginfeksi Manusia
Baca Juga: Infeksi Hepatitis Akut Anak Sudah Berat Jika Sudah Muncul Gejala Ini, Kecil Harapan Bisa Tertolong
Menurut Menteri penularan virus PMK kepada hewan ternak sangat cepat.
Jika dipersentasekan hampir 90 persen. Jadi jika ada satu saja hewan ternak yang terpapar, maka potensi besar dalam satu kandang juga tertular.
"Karena mutasi lewat kontak langsung atau angin airborne yang bisa jatuh 3 km. Jadi harus sisihkan ke sana," jelasnya.
Namun dari potensi penularan yang tinggi itu, Mentan memastikan virus PMK tidak menyerang manusia.
Karenanya dirinya meminta masyarakat untuk tidak panik. Saat ini, pemerintah tengah serius meneliti virus tersebut dan memproyeksikan membuat vaksin sendiri.
"Sesudah itu baru ditentukan vaksin yang cocok. Kemungkinan vaksinnya tadi ibu gubernur, kita buat sendiri saja seperti yang lalu ternyata cukup ampuh," katanya.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar