Pada masa subur, tumbuh satu folikel matang di dalam indung telur, yang lalu pecah dan mengeluarkan sel telur matang (ovulasi).
Sel telur ini akan ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) di ujung saluran telur, sehingga masuk ke dalam bagian saluran telur yang lebar (ampula).
Di sinilah bisa terjadi pembuahan jika sel sperma bertemu dengan sel telur.
3. Anatomi dan Hormonal Normal
Supaya bisa terjadi kehamilan, suami-istri harus memiliki struktur anatomi yang normal dan sistem hormonal yang berfungsi baik. Untuk perempuan, alat genitalnya--vagina, leher rahim, rahim (uterus), tuba falopi (saluran telur), hingga ovarium (indung telur)--harus dalam kondisi baik.
Baca Juga: Waspada, Menkes Sudah Sebut ada 15 Kasus Hepatitis Akut Ditemukan di Indonesia
Sedikit saja ada kelainan maka kehamilan bisa sulit terjadi.
Kasus yang paling sering terjadi pada perempuan adalah adanya sumbatan di saluran telur (tuba falopi).
Gangguan tersering lainnya adalah endometriosis (gangguan pada rahim) dan tumbuhnya kista.
Pada pria, secara garis besar ada 3 jenis gangguan yang menghambat terjadinya kehamilan, yakni produksi sperma, kuantitas/jumlah sperma, dan transportasi sperma.
Salah satu gangguan produksi sperma adalah varikokel, yaitu pembesaran vena di testis yang membuat aliran darah jadi tersumbat.
Dalam hal jumlah sperma, meski yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur hanya satu sperma, tapi tetap diperlukan sperma yang banyak, minimal 20 juta.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar