Cacar monyet sendiri timbul secara misterius di wilayah Eropa dan Amerika Utara.
Tercatat, bahkan kasus yang terkait dengan penyakit itu berjumlah hingga ratusan.
Potensi cacar monyet jadi pandemi selanjutnya
Menurut WHO dikutip artikel GridHEALTH.id (30/5/2022) sebelumnya, tingkat penularan cacar monyet saat ini berada di kategori "risiko sedang".
Hal ini diakibat penyebaran kasus di negara-negara non-endemi.
Diketahui Afrika merupakan negara endemi penyakit cacar monyet.
Namun kini mereka menyebar di Eropa, Amerika Utara, bahkan Australia.
Baca Juga: WHO Keluarkan Peringatan, Cacar Monyet Bisa Jadi Pandemi Selanjutnya
Karenanya WHO menegaskan bahwa risiko cacar monyet bisa berubah menjadi lebih tinggi seperti pandemi.
Risiko semakin besar jika yang terpapar cacar monyet adalah kelompok seperti anak-anak atau orang dengan gangguan kekebalan.
"Risiko kesehatan masyarakat bisa menjadi tinggi jika virus ini memanfaatkan peluang untuk menetapkan dirinya sebagai patogen manusia dan menyebar ke kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah seperti anak kecil dan orang yang mengalami gangguan kekebalan."
Demikian tegas pernyataan lembaga PBB itu, dikutip Reuters, Senin (30/5/2022).
Hingga 26 Mei, ada total 257 kasus yang dikonfirmasi dengan 120 suspek, di 23 negara non endemi.
Belum ada kematian dilaporkan.
Monkeypox biasanya menyebar melalui kontak dekat.
Mereka yang terinfeksi disarankan mengisolasi diri dan menjaga kebersihan.(*)
Baca Juga: Cacar Monyet Bukan Penyakit Menular Seksual Tetapi Bisa Berdampak Pada Kesehatan Seksual, Studi
Source | : | GridHEALTH.id,Reuters |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar