GridHEALTH.id – Susu merupakan minuman yang mempunyai beragam manfaat untuk kesehatan tubuh.
Akan tetapi, tingkat konsumsi susu di Indonesia masih cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Dari yang saya baca-baca, (konsumsi susu) di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lain, bahkan di Asia,” kata Sutarjanotono Pengamat Gaya Hidup, dalam webinar merayakan Hari Susu Dunia yang diadakan Frisian Flag, Kamis (2/6/2022), yang dihadiri oleh GridHEALTH.id.
Diketahui hanya 12 liter susu yang dikonsumsi selama setahun di Tanah Air. Sedangkan negara-negara lain, bisa mengonsumsi susu sampai 30-40 liter per tahun.
Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Hardiansyah, MS memamparkan lebih lanjut mengenai manfaat susu bagi tubuh pada setiap tahap kehidupan.
“Pada anak-anak, susu baik itu yang fresh atau sudah difortifikasi (ditambahkan berbagai zat gizi), bermanfaat untuk tumbuh kembang anak,” ujar Prof Hardin.
Namun ia mengingatkan, bahwa susu yang terbaik bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Terutama bagi anak-anak yang masih berusia di bawah enam bulan.
“Diberikannya bukan pada masa ASI ekslusif, itu tidak boleh. Itu ada peraturan Menteri Kesehatan dan Lembaga Kesehatan Dunia juga menganjurkan ASI saja sebelum usia 6 bulan,” jelasnya.
Akan tetapi, bagi ibu-ibu yang memberikan ASI ekslusif bagi anak, dianjurkan untuk rutin minum susu.
Baca Juga: Mana yang Lebih Sehat, Susu Sapi, Kambing, dan Unta yang Dinilai Mirip ASI
Begitu pula dengan ibu yang sedang hamil. Pasalnya, rutin minum susu saat hamil dapat membantu mencegah stunting pada anak.
“Studi menunjukkan, kalau memberikan satu gelas atau dua gelas susu pada ibu hamil, bisa memperpanjang tulang janin. Sehingga panjang badannya tidak pendek saat lahir atau kurang dari 47 sentimeter,” kata Prof Hardin.
Mengapa susu bisa memberikan manfaat sedemikian rupa? Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
Diketahui, dalam segelas susu terdapat kandungan asam amino yang dapat membentuk sel-sel tubuh, serta menjaga otot.
Selain itu, susu juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral. Di antaranya yang utama yaitu kalsium, vitamin A, vitamin B6 B12, dan vitamin D.
Saat ini, susu yang bisa didapatkan dengan mudah di pasaran pun juga sudah banyak yang ditambahkan zat besi. Hal ini, tentunya dapat membantu mengurangi kekurangan sel darah merah atau anemia.
Bagi orang dewasa maupun anak-anak, susu juga bermanfaat untuk meningkatkan imunitas agar tidak mudah sakit.
“Tidak hanya pandemi, kalau nanti sudah new normal, tetap imunitas itu penting. Karena tidak hanya menghadapi Covid-19, setiap hari kita juga menghadapi lingkungan patogen virus-virus yang bisa menyebabkan flu dan sebagainya,” tuturnya.
Anggapan minum susu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung koroner, ataupun kegemukan, merupakan hal yang salah.
Baca Juga: Perdebatan Jenis Susu, Mana yang Terbaik Untuk Kesehatan Jantung?
Prof Hardin menjelaskan, bahwa mengonsumsi susu justru dapat menurunkan risiko penyakit-penyakit tersebut.
“Dari sejumlah studi tidak terbukti. Jadi minum susu mau itu non-fat, low fat, maupun berlemak, tidak ada bukti meningkatkan (risiko penyakit kronis). Justru susu dapat menurunkan risiko diabetes, mengurangi risiko stroke, dan jantung koroner,” pungkasnya.
Manfaat minum susu bisa didapatkan oleh siapapun, asal tidak dilakukan secara berlebihan dan didukung dengan aktivitas fisik.
Disarankan untuk tidak minum susu lebih dari lima gelas, karena dapat menghalangi tubuh memperoleh zat gizi dari makanan lain.
Baca Juga: Saat Diare, Tidak Disarankan Untuk Minum Susu Karena Alasan Ini
“Lambung kita juga didesain ada cairan dan padatan. Karena itu, dianjurkan misalnya seperti yang dianjurkan Kementerian Kesehatan 1 sampai 2 gelas,” tutur Prof Hardin.
Bagi yang tidak terbiasa minum susu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan perut bisa tetap nyaman setelah minum susu.
Caranya yaitu dengan tidak minum susu dalam skala yang besar sekaligus. Kebiasaan ini bisa dimulai secara perlahan-lahan.
Misalnya dengan minum seperempat gelas pada percobaan pertama. Kemudian ditingkatkan menjadi sepertiga gelas seminggu kemudian dan setengah gelas satu bulan setelahnya.
Baca Juga: Prasekolah Tak Boleh Minum Lebih Dua Gelas Susu Per Hari, Ini Alasannya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar