- Kita mungkin mengalami keterlambatan dalam kembali ke kesuburan. Setelah menghentikan Depo-Provera, mungkin diperlukan waktu 10 bulan atau lebih sebelum mulai berovulasi lagi.
Jika ingin hamil di tahun depan atau lebih, Depo-Provera mungkin bukan metode kontrasepsi yang tepat.
- Depo-Provera tidak melindungi dari infeksi menular seksual. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal seperti Depo-Provera dapat meningkatkan risiko klamidia dan HIV.
Baca Juga: FDA Setujui Obat Obesitas yang Bantu Turunkan Berat Badan Hingga 15%
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Tidak diketahui apakah hubungan ini disebabkan oleh hormon atau masalah perilaku yang terkait dengan penggunaan kontrasepsi yang andal.
Menggunakan kondom akan mengurangi risiko infeksi menular seksual. Jika Anda khawatir tentang HIV, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.
- Ini mungkin mempengaruhi kepadatan mineral tulang. Penelitian menunjukkan bahwa Depo-Provera dan Depo-SubQ Provera 104 dapat menyebabkan hilangnya kepadatan mineral tulang.
Kehilangan ini mungkin sangat mengkhawatirkan pada remaja yang belum mencapai massa tulang puncaknya. Dan tidak jelas apakah kerugian ini dapat dibalik.
Karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menambahkan peringatan keras pada kemasan injeksi yang memperingatkan bahwa Depo-Provera dan Depo-SubQ Provera 104 tidak boleh digunakan lebih dari dua tahun.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Paru-paru, Fakta Mengapa Wanita Lebih Jarang Terkena
Baca Juga: Bau Mulut, Salah Satu Tanda Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Baca Juga: Balanitis, Penyakit Infeksi Organ Kelamin Pria yang Bisa Mengganggu Kesubura
Peringatan tersebut juga menyatakan bahwa menggunakan produk ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang di kemudian hari.
Jika pengguna memiliki faktor risiko lain untuk osteoporosis, seperti riwayat keluarga dengan keropos tulang dan gangguan makan tertentu, ada baiknya untuk mendiskusikan potensi risiko dan manfaat dari bentuk kontrasepsi ini dengan penyedia layanan kesehatan serta mempelajari tentang pilihan kontrasepsi lainnya. (*)
Source | : | nakita.grid.id,Gridhealth.id,Planet Parenthood |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar